zwani.com
apa kabar kamu hari ini
salam hangat buat faithfredoom.org semoga bermanfaat bagi anda dan untuk non muslim ma’af bila ada kata-kata kurang berkenan Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu semoga allah swt membuka mata hati faithfreedom terhadap islam.
Image by Anime Myspace Comments
MyNiceProfile.com

Minggu, 10 Oktober 2010

Tantantangan Buat Penghujat dan Benci Muhammad Saw

Ditulis oleh MUSLIM di/pada Juli 21, 2010
Oleh : Id Amor
Beberapa waktu yang lalu ,seorang teman Facebooker Muslim mengirimkan pesan ke Inbox untuk memberitahukan bahwa seorang Penghujat Islam (Apollinaris Darmawan) bersedia Masuk di Note Tantangan yang dibuat Id amor untuk para Penghujat Islam.
Bahkan menurut Pengakuan Penghujat tersebut ia sudah kirim permintaan pertemanan dengan Penulis.
kemudian Penulis mengecek dipermintaan Pertemanan amaupun di Friendlist . ternyata tidak ada nama tersebut.
kemudian Penulis mencari data tentangnya, dan langsung menanggapi Note penghujat Islam tersebut. dan berikut ini Tanggapan Penulis terhadap Note yang ternyata untuk menanggapi Note tantangan Id Amor .
Maka Amor perlu buat Note tersendiri walaupun sebelumnya sudah pernah dipostingkan ulang di note yang dipersoalkan Apollinaris Darmawan.

sebagai Persiapan kalau ia benar benar melaksanakan Klaimnya , mengirimkan permintaan pertemanan dengan Id amor,maka Note ini merupakan Tempat untuk 1 lawan 1.
dan Aturan Main seperti note-note sebelumnya,dan saya tidak akan mentolererir dan menindak terhadap komentar komentar yang sengaja untuk OOT (Out Of Topic), Keluar dari Topik, yang tujuannya adalah untuk mengalihkan persoalan apalagi sengaja buat kekacauan.
Note yang ditanggapi Id amor ada disini
: http://www.facebook.com/note.php?note_id=132774246759841
dengan Judul : “Jangan mencari bukti Muhammad nabi dari kitab orag lain, gunakanlah al-Quran sebagai rujukan yang pasti benar”
Apollinaris Darmawan Menulis ==>
Orang yang mengaku bernama Amor menulis catatan di akun FB-nya, menantang pembaca, untuk berani menunjukan siapakah Nabi yang seperti Musa yang dinubuatkan di Ul :18:18. “seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.”
Tanggapan id amor
ada Penyesatan informasi dalam hal ini.
1. note Apollis ini membahas tentang Note Id Amor tetapi Fakta ia sama sekali tidak menyertakan link jelas agar bisa di cek pembaca.
bagi pembaca yang ingin melihat Tantangan Id amor secara jelas dan utuh bisa baca disini
http://www.facebook.com/note.php?note_id=400331212971
2.Apollis menyatakan Tantangan Id amor untuk pembaca padahal Fakta Tantangan Id amor adalah spesifik “untuk Penghujat Dan Yang Benci Kepada Nabi Muhammad SAW”
Jadi dalam hal ini Jelas Apollis melakukan Pelintiran Informasi
3.karena dasar dari note ini sudah salah maka ia hanya menunjukan pola pikir yang yang kacau, dengan membuat judul note : “Jangan mencari bukti Muhammad nabi dari kitab orag lain, gunakanlah al-Quran sebagai rujukan yang pasti benar”
jelas judul ini menunjukan kekacauan Pola pikirnya kalau dianggap untuk menanggapi Tantangan Id amor.
Mayoritas orang yang menghujat Nabi Muhammad Saw adalah orang orang yang meyakini kebenaran Alkitab dan tidak percaya dengan Al Qur’an.
jadi sangat logis kalau tantangan tersebut diminta berdasarkan yang mereka (para penghujat )yakini kebenarannya justru menjadi konyol kalau tantangan tersebut harus berdasarkan Alqur’an
Apollis menulis==> :
Dari tulisannya Amor mengatakan yang dimaksud adalah Muhammad.
Mengapa Muslim sibuk mencari pembuktian bahwa Muhamam sudah dinubuatkan dalam Kitab Yahudi? Tidak lain karena Muhammad mengaku sebagai penerus dari sederetan nabi-nabi Yahudi. Sebenarnya tidak sulit untuk mengatakan bahwa apa yang diaku Muhammad hanyalah kibulan … Lihat Selengkapnyasemata, dari 24 nabi yang diaku Muhammad sebagai nabi sebelumnya termasuk Daud dan Salomo, kedua orang itu dalam kitab Yahudi bukan nabi tapi raja Israel.
Tanggapan Id amor :
saya tahu betul Para penghujat tersebut tidak akan percaya bahwa yang dimaksud adalah untuk Muhammad ,makanya Amor Tantang:
Kalau bukan Muhmmad saw lalu siapa?
Subtansi Tantangan Id amor adalah agar para penghujat dan Penghina Muhammad Saw bisa membuktikan kalau mereka levelnya bukan sekedar penghujat dan pencela.
tetapi mereka punya level sebagai orang yang bisa membuktikan tentang Siapa Nabi yang dinubuatkan Musa.
Kalau sekedar menjadi Penghujat dan Pencela maka tidak perlu banyak pengetahuan dan wawasan.
bahkan jiwa yang sehat juga tidak begitu penting,bahkan orang orang yang sakit jiwa / gila bisa jadi mereka malah ahli dalam bidang mencaci maki dan penghujat.
maka apa orang orang seperti anda,levelnya tidak lebih baik dari orang yang sakit jiwa ?
Apollie menulis :
Untuk membuktikan apakah Muhammad seorang nabi atau bahkan penjahat dapat digunakan al-Quran yang merekam tingkah laku Muhammad selama hidupnya. Kata-kata di dalam al-Quran berasal dari Muhammad dan dari kata-kata itu kita dapat mengetahui apa yang dilakukan Muhammad selama hidupnya. Mungkin Muhammad sewaktu melantunkan ayat-ayat… Lihat Selengkapnya itu tidak sadar bahwa di kemudian hari justru ayat-ayat itu menunjukan bahwa dia bukanlah seorang nabi yang membawa kebaikan bagi kehidupan manusia. Mari kita lihat dua saja perbuatan tidak terpuji yang dilakukan Muhammad yang terekam di al-Quran.
Tanggapan Id amor :
Dengan Logika Berfikir semacam itu maka kita coba terapkan kepada Musa yang kisahnya direkam dalam Alkitab.
pertama ,soal merampas harta orang lain
Apa menurut anda Musa adalah Penjahat bukan seorang Nabi?
Kitab Bilangan 31:25-54
31:25 TUHAN berfirman kepada Musa:..
31:26 “Hitunglah jumlah rampasan yang telah diangkut, yang berupa manusia dan hewan–engkau ini dan imam Eleazar serta kepala-kepala puak umat itu.
31:27 Lalu bagi dualah rampasan itu, kepada pasukan bersenjata yang telah keluar berperang, dan kepada segenap umat yang lain.
31:28 Dan engkau harus mengkhususkan upeti bagi TUHAN dari para prajurit yang keluar bertempur itu, yakni satu dari setiap lima ratus, baik dari manusia, baik dari lembu, dari keledai dan dari kambing domba;
31:29 dari yang setengah yang telah didapat mereka haruslah engkau mengambilnya, lalu menyerahkannya kepada imam Eleazar, sebagai persembahan khusus bagi TUHAN.
31:30 Tetapi dari yang setengah lagi yang untuk orang Israel lain haruslah engkau mengambil satu ambilan dari setiap lima puluh, baik dari manusia, baik dari lembu, dari keledai dan dari kambing domba, jadi dari segala hewan, lalu menyerahkan semuanya kepada orang Lewi yang memelihara Kemah Suci TUHAN.”
31:31 Kemudian Musa dan imam Eleazar melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
31:32 Adapun rampasan, yakni yang masih tinggal dari apa yang telah dijarah laskar itu berjumlah: enam ratus tujuh puluh lima ribu ekor kambing domba
31:33 dan tujuh puluh dua ribu ekor lembu,
31:34 dan enam puluh satu ribu ekor keledai,
31:35 selanjutnya orang-orang, yaitu perempuan-perempuan yang belum pernah bersetubuh dengan laki-laki, seluruhnya tiga puluh dua ribu orang.
31:36 Yang setengah yang menjadi bagian orang-orang yang telah keluar berperang itu jumlahnya tiga ratus tiga puluh tujuh ribu lima ratus ekor kambing domba,
31:37 jadi upeti bagi TUHAN dari kambing domba itu ada enam ratus tujuh puluh lima ekor;
31:38 lembu-lembu tiga puluh enam ribu ekor, jadi upetinya bagi TUHAN ada tujuh puluh dua ekor;
31:39 keledai-keledai tiga puluh ribu lima ratus ekor, jadi upetinya bagi TUHAN ada enam puluh satu ekor;
31:40 dan orang-orang enam belas ribu orang, jadi upetinya bagi TUHAN tiga puluh dua orang.
31:41 Lalu Musa menyerahkan upeti yang dikhususkan bagi TUHAN itu kepada imam Eleazar, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
31:42 Yang setengah lagi yang menjadi bagian orang Israel lain, yang dipisahkan Musa dari bagian orang-orang yang telah berperang itu,
31:43 yaitu yang setengah yang menjadi bagian umat yang lain itu: domba-domba tiga ratus tiga puluh tujuh ribu lima ratus ekor,
31:44 lembu-lembu tiga puluh enam ribu ekor,
31:45 keledai-keledai tiga puluh ribu lima ratus ekor,
31:46 dan orang-orang enam belas ribu orang.
31:47 Lalu Musa mengambil dari yang setengah yang menjadi bagian orang Israel lain itu satu ambilan dari setiap lima puluh, baik dari manusia baik dari hewan, kemudian menyerahkan semuanya kepada orang Lewi yang memelihara Kemah Suci, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
31:48 Lalu mendekatlah para pemimpin tentara, yakni kepala-kepala pasukan seribu dan kepala-kepala pasukan seratus, kepada Musa
31:49 serta berkata kepadanya: “Hamba-hambamu ini telah menghitung jumlah prajurit yang ada di bawah kuasa kami dan dari mereka tidak ada seorangpun yang hilang.
31:50 Sebab itu kami mempersembahkan sebagai persembahan kepada TUHAN apa yang didapat masing-masing, yakni barang-barang emas, gelang kaki, gelang tangan, cincin meterai, anting-anting dan kerongsang untuk mengadakan pendamaian bagi nyawa kami di hadapan TUHAN.”
31:51 Maka Musa dan imam Eleazar menerima dari mereka emas itu, semuanya barang-barang tempaan.
31:52 Dan segala emas persembahan khusus yang dipersembahkan mereka kepada TUHAN, yakni yang dari pihak kepala-kepala pasukan seribu dan kepala-kepala pasukan seratus, ada enam belas ribu tujuh ratus lima puluh syikal beratnya.
31:53 Tetapi prajurit-prajurit itu masing-masing telah mengambil jarahan bagi dirinya sendiri.
31:54 Setelah Musa dan imam Eleazar menerima emas itu dari pihak kepala-kepala pasukan seribu dan kepala-kepala pasukan seratus,maka mereka membawanya ke dalam Kemah Pertemuan sebagai peringatan di hadapan TUHAN untuk mengingat orang Israel
dan Kita lihat bagaimana Tuhannya Musa yang ternyata juga minta Upeti dari rampasan perang tersebut!
dan ini jatah yang didapat Tuhannya Musa :
31:37 jadi upeti bagi TUHAN dari kambing domba itu ada enam ratus tujuh puluh lima ekor;
31:38 lembu-lembu tiga puluh enam ribu ekor, jadi upetinya bagi TUHAN ada tujuh puluh dua ekor;
31:39 keledai-keledai tiga puluh ribu lima ratus ekor, jadi upetinya bagi TUHAN ada enam puluh satu ekor;
31:40 dan orang-orang enam belas ribu orang, jadi upetinya bagi TUHAN tiga puluh dua orang.
31:41 Lalu Musa menyerahkan upeti yang dikhususkan bagi TUHAN itu kepada imam Eleazar, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
Apa anda berani menyatakam Musa Penjahat? kalau Musa Penjahat maka Tuhannya anda anggap Apa?
kedua soal Membunuh.
31:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
31:2 “Lakukanlah pembalasan orang Israel kepada orang Midian; kemudian engkau akan dikumpulkan kepada kaum leluhurmu.”
31:3 Lalu berkatalah Musa kepada bangsa itu: “Baiklah sejumlah orang dari antaramu mempersenjatai diri untuk berperang, supaya mereka melawan Midian untuk menjalankan pembalasan TUHAN terhadap Midian.
31:4 Dari setiap suku di antara segala suku Israel haruslah kamu menyuruh seribu orang untuk berperang.”
31:5 Demikianlah diserahkan dari kaum-kaum Israel seribu orang dari tiap-tiap suku, jadi dua belas ribu orang bersenjata untuk berperang.
31:6 Lalu Musa menyuruh mereka untuk berperang, seribu orang dari tiap-tiap suku, bersama-sama dengan Pinehas, anak imam Eleazar, untuk berperang, dengan membawa perkakas tempat kudus dan nafiri-nafiri pemberi tanda semboyan.
31:7 Kemudian berperanglah mereka melawan Midian, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, lalu membunuh semua laki-laki mereka.
31:8 Selain dari orang-orang yang mati terbunuh itu, merekapun membunuh juga raja-raja Midian, yakni Ewi, Rekem, Zur, Hur dan Reba, kelima raja Midian, juga Bileam bin Beor dibunuh mereka dengan pedang.
Menurut anda tindakan tersebut kejam nggak?
dan bagaimana dengan Perintah pembunuhan ini?
15:30 Tetapi orang yang berbuat sesuatu dengan sengaja, baik orang Israel asli, baik orang asing, orang itu menjadi penista TUHAN, ia harus dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya,
15:31 sebab ia telah memandang hina terhadap firman TUHAN dan merombak perintah-Nya; pastilah orang itu dilenyapkan, kesalahannya akan tertimpa atasnya.”
15:32 Ketika orang Israel ada di padang gurun, didapati merekalah seorang yang mengumpulkan kayu api pada hari Sabat.
15:33 Lalu orang-orang yang mendapati dia sedang mengumpulkan kayu api itu, menghadapkan dia kepada Musa dan Harun dan segenap umat itu.
15:34 Orang itu dimasukkan dalam tahanan, oleh karena belum ditentukan apa yang harus dilakukan kepadanya.
15:35 ,b.Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Orang itu pastilah dihukum mati; segenap umat Israel harus melontari dia dengan batu di luar tempat perkemahan.”,
15:36 Lalu segenap umat menggiring dia ke luar tempat perkemahan, kemudian dia dilontari dengan batu, sehingga ia mati
Ternyata berdasarkan Apa yang tercatat didalam Alkitab:Orang yang mengumpukan Kayu Api dihari Sabat harus dihukum Mati,dengan dilempari batu beramai ramai.
dipersilahkan gunakan Pola pikir anda sebelumnya!
apa menurut anda Musa bukan Nabi tetapi seorang Penjahat?
Tanggapan Amor diatas tersebut disampaikan pada Minggu pukul 16:36 -17:08
Minggu pukul 17:14, Apollinaris Darmawan merespon Tanggapan Id amor :

Musa adalah pemimpin bangsa Israel, perang itu atas nama bangsa Israel. Tujuan dari perang itu bukan untuk mendapat harta jarahan tetapi membebaskan tanah kanaan
Beda dengan yang dilakukan Muhamamd, perang dilakukan terhadap bangsanya sendiri dan kemudian mengusir orang Yahudi dan ke dalam al-Quran Muhammad memasukkan ayat bahwa Allah Swt menjanjikan rampasan perang yang banyak, artinya perang yang dilkukan Muhamamd dengan tujuan merampok.”
Amor jawab ,Minggu pukul 17:26
apa menurut anda yang dibunuh musa ini bukan berasal dari Bangsa sendiri?
membutakan diri terhadap ayat ini? atau anda pamer kebutaan anda terhadap isi alkitab?
Bilangan 15:30-36
15:30 Tetapi orang yang berbuat sesuatu dengan sengaja, baik orang Israel asli, baik orang asing, orang itu menjadi penista TUHAN, ia harus dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya,
15:31 sebab ia telah memandang hina terhadap firman TUHAN dan merombak perintah-Nya; pastilah orang itu dilenyapkan, kesalahannya akan tertimpa atasnya.”
15:32 Ketika orang Israel ada di padang gurun, didapati merekalah seorang yang mengumpulkan kayu api pada hari Sabat.
15:33 Lalu orang-orang yang mendapati dia sedang mengumpulkan kayu api itu, menghadapkan dia kepada Musa dan Harun dan segenap umat itu.
15:34 Orang itu dimasukkan dalam tahanan, oleh karena belum ditentukan apa yang harus dilakukan kepadanya.
15:35 ,b.Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Orang itu pastilah dihukum mati; segenap umat Israel harus melontari dia dengan batu di luar tempat perkemahan.”,
15:36 Lalu segenap umat menggiring dia ke luar tempat perkemahan, kemudian dia dilontari dengan batu, sehingga ia mati
menurut anda,yang dilempari batu beramai ramai hingga mati itu bukan berasal dari Bangsa sendiri?
Apollinaris Darmawan,Minggu Minggu pukul 17:49 Menulis ==>
Dalam bernegara ada dua tugas penting yaitu menjaga kedaulatan bangsa dengan perang kalau perlu melawan musuh bangsa dan menegakkan hukum untuk menjaga keteriban bangsa.
Musa melakuka perang untuk mendapatkan tanah Kanaan dan juga menetibkan bangsanya yang melanggar hukum
Amor jawab,Minggu pukul 20:58 :
mengapa dalam kasus Muhammad Saw anda tidak berfikir juga bahwa beliau juga merupakan pemimpin ‘Negara’ yang perlu menjaga kedaulatan kalau perlu juga dengan perang.
kita lihat kasus yang coba anda sodorkan yaitu :
Qs Al Hashr 2,yaitu tentang Bani Nadhir
Qs Al Hashr 1-8
سَبَّحَ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
audio[59:1] Telah bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan bumi; dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
هُوَ الَّذِي أَخْرَجَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ مِن دِيَارِهِمْ لِأَوَّلِ الْحَشْرِ مَا ظَنَنتُمْ أَن يَخْرُجُوا وَظَنُّوا أَنَّهُم مَّانِعَتُهُمْ حُصُونُهُم مِّنَ اللَّهِ فَأَتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ حَيْثُ لَمْ يَحْتَسِبُوا وَقَذَفَ فِي قُلُوبِهِمُ الرُّعْبَ يُخْرِبُونَ بُيُوتَهُم بِأَيْدِيهِمْ وَأَيْدِي الْمُؤْمِنِينَ فَاعْتَبِرُوا يَا أُولِي الْأَبْصَارِ
audio[59:2] Dia-lah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli kitab dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran yang pertama. Kamu tidak menyangka, bahwa mereka akan keluar dan merekapun yakin, bahwa benteng-benteng mereka dapat mempertahankan mereka dari (siksa) Allah; maka Allah mendatangkan kepada mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah melemparkan ketakutan dalam hati mereka;
وَلَوْلَا أَن كَتَبَ اللَّهُ عَلَيْهِمُ الْجَلَاء لَعَذَّبَهُمْ فِي الدُّنْيَا وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابُ النَّارِ
audio[59:3] Dan jika tidaklah karena Allah telah menetapkan pengusiran terhadap mereka, benar-benar Allah mengazab mereka di dunia. Dan bagi mereka di akhirat azab neraka.
ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ شَاقُّوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَمَن يُشَاقِّ اللَّهَ فَإِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
audio[59:4] Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.
مَا قَطَعْتُم مِّن لِّينَةٍ أَوْ تَرَكْتُمُوهَا قَائِمَةً عَلَى أُصُولِهَا فَبِإِذْنِ اللَّهِ وَلِيُخْزِيَ الْفَاسِقِينَ
audio[59:5] Apa saja yang kamu tebang dari pohon kurma (milik orang-orang kafir) atau yang kamu biarkan (tumbuh) berdiri di atas pokoknya, maka (semua itu) adalah dengan izin Allah; dan karena Dia hendak memberikan kehinaan kepada orang-orang fasik.
وَمَا أَفَاء اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ مِنْهُمْ فَمَا أَوْجَفْتُمْ عَلَيْهِ مِنْ خَيْلٍ وَلَا رِكَابٍ وَلَكِنَّ اللَّهَ يُسَلِّطُ رُسُلَهُ عَلَى مَن يَشَاءُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
audio[59:6] Dan apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) mereka, maka untuk mendapatkan itu kamu tidak mengerahkan seekor kudapun dan (tidak pula) seekor untapun, tetapi Allah yang memberikan kekuasaan kepada RasulNya terhadap apa saja yang dikehendakiNya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
مَّا أَفَاء اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ مِنْ أَهْلِ الْقُرَى فَلِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ كَيْ لَا يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الْأَغْنِيَاء مِنكُمْ وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
audio[59:7] Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.
لِلْفُقَرَاء الْمُهَاجِرِينَ الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِن دِيارِهِمْ وَأَمْوَالِهِمْ يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَاناً وَيَنصُرُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُوْلَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
audio[59:8] (Juga) bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah dan RasulNya. Mereka itulah orang-orang yang benar.
Ayat ayat tersebut adalah menceritakan tentang Perang Bani Nadhir
Tentang Bani Nadhir
Bani Nadhir adalah salah satu kabilah terbesar bangsa Yahudi yang bermukim di sebelah selatan Madinah sebelum kedatangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Setelah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, mereka pun kafir kepada beliau bersama orang-orang kafir Yahudi lainnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri mengadakan ikatan perjanjian dengan seluruh golongan Yahudi yang menjadi tetangga beliau di Madinah.
Sebab-sebab Terjadinya Peperangan
Ketika perang Badr usai, enam bulan setelah peristiwa besar tersebut1, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menemui dan meminta mereka agar membantu beliau dalam urusan diyat (tebusan) orang-orang Bani Kilab yang dibunuh ‘Amr bin Umayyah Adh-Dhamari. Merekapun berkata: “Kami akan bantu, wahai Abul Qasim (… Lihat Selengkapnyamaksudnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, red.). Duduklah di sini sampai kami selesaikan keperluanmu!”
Kemudian sebagian mereka memencilkan diri dari yang lain. Lalu setan membisikkan kepada mereka ‘kehinaan’ yang telah ditakdirkan atas mereka. (Dengan bisikan itu) mereka mencoba melakukan intrik keji untuk membunuh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Salah seorang dari mereka berkata: “Siapa di antara kalian yang memegang penggilingan ini, lalu naik ke loteng dan melemparkannya ke kepalanya sampai remuk?”
Orang paling celaka dari mereka, ‘Amr bin Jihasy, berkata: “Aku.”
Namun Sallam bin Misykam berkata kepada mereka: “Jangan lakukan. Demi Allah, pasti Dia akan membongkar apa yang kalian rencanakan terhadapnya. Sungguh, ini artinya melanggar perjanjian antara kita dengannya.”
Lalu datanglah Jibril menceritakan persekongkolan busuk mereka. Beliaupun bangkit dengan cepat dan segera menuju ke Madinah. Para shahabatpun menyusul beliau dan berkata: “Anda bangkit tanpa kami sadari?” Beliau pun menceritakan rencana keji orang-orang Yahudi itu atas beliau.
Setelah itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengirim utusan kepada mereka untuk memerintahkan: “Keluarlah kalian dari Madinah dan jangan bertetangga denganku di sini. Aku beri waktu sepuluh hari. Siapa yang masih kedapatan di Madinah setelah hari itu, tentu aku tebas lehernya.”
Akhirnya mereka mempersiapkan diri selama beberapa hari. Datanglah kepada mereka gembong munafik Abdullah bin Ubay bin Salul, sembari mengatakan: “Janganlah kalian keluar dari rumah kalian. Karena saat ini aku memiliki sekitar dua ribu pasukan yang siap bertahan bersama di benteng kalian ini. Mereka siap mati membela kalian. Bahkan Bani Quraizhah serta para sekutu kalian dari Ghathafan tentu akan membela kalian.”
Akhirnya Huyai bin Akhthab (pemimpin Bani Nadhir, red.) tergiur dengan bujukan ini dan mengutus seseorang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengatakan: “Kami tidak akan keluar dari kampung (rumah-rumah) kami. Berbuatlah sesukamu.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabat bertakbir, lalu berangkat menuju perkampungan mereka. Saat itu, ‘Ali bin Abi Thalib lah yang membawa bendera beliau.
Merekapun mengepung benteng Yahudi ini dan melemparinya dengan panah dan batu. Ternyata Bani Quraizhah meninggalkan Bani Nadhir. Bahkan sekutu mereka, Ibnu Ubay dan Ghathafan juga mengkhianati mereka.
Kesimpulannya
Jadi sangat Jelas bahwa Pemicu terjadinya Perang Bani Nadhir adalah karena ada usaha usaha untuk melakukan Pembunuhan terhadap Nabi Muhammad Saw, jelas ini merupakan pengkhianatan atas Perjanjian Madinah dan termasuk perbuatan ‘makar’
maka kalau seandainya ada sekelompok masyarakat yang merencanakan melakukan pembunuhan terhadap seorang Pemimpin Negara, maka pantas sekali kalau kelompok tersebut ditindak secara tegas.
perlu diketahui dahulu perjanjian Madinah Antara Muslim dan orang Yahudi yang tinggal di Madinah :
Di antara poin-poin perjanjian ini sebagai berikut:
*Adanya komitmen setiap dari kaum muslimin dan kaum yahudi untuk hidup damai di antara keduanya dan tidak berbuat dzalim satu dengan kelompok yang lain
*Masing-masing dari kedua belah pihak berjanji untuk saling membela kota Madinah dari serangan luar , serta wajib bagi kaum yahudi bergabung bersama kaum mukminin selama dalam perang
(Sirah Ibn Hisyam Juz 1/501 Cet.2 Thn 1375H)
Pada tahun kelima dari hijrah, kaum muslimin melewati kondisi-kondisi yang berat ketika terhimpun kekuatan terbesar musuh untuk membinasakan kaum muslimin di kota Madinah. Pasukan gabungan itu melingkari kota Madinah dengan jumlah 10.000, orang dari kaum musyirikin quraisy dan kabilah-kabilah Ghathafan, Asyja’, Asad, Fizaaroh, serta Bani Salim. Jumlah kaum muslimin waktu itu tidak lebih dari 3000 pejuang. Berdasarkan nash-nash perjanjian yang mengikat dua kelompok, seharusnya kaum yahudi Bani Quraidzah bergabung dalam barisan kaum muslimin untuk menghadapi kekuatan yang merayap ke kota Madinah. Namun yang terjadi adalah kebalikannya.
Pada saat-saat kritis seperti ini, kaum muslimin dikagetkan dengan pengkhianatan bani Quraidzah yang tidak memperhatikan hak tetangga, tidak pula menghormati janji. Mereka bergabung dengan barisan musuh untuk membinasakan kaum muslimin.Bani Quraidzah telah mengkhianati perjanjian. Berita bergabungnya mereka dalam barisan musuh menyebabkan kekhawatiran yang mendalam bagi kaum muslimin, karena kaum muslimin tidak menyangka hal ini akan terjadi pada saat-saat kritis seperti ini.
Pada mulanya Rasul berusaha menyembunyikan berita tersebut dari kaum muslimin karena khawatir akan terjadihal-hal yang tidak diinginkan. Beliau segera mengutus delegasi yang terdiri dari Sa’ad bin Mu’adz (Pemuka suku Aus), Sa’ad bin ‘Ubadah (pemuka suku Khazroj), Abdulllah bin Rowahah serta Khawaat bin Jubair supaya mengingatkan kaum tersebut akan perjanjiannya dengan kaum muslimin, dan mewanti-wanti mereka akan resiko terhadap apa yang mereka lakukan. Nabi berkata , “Pergi dan lihatlah mereka, apakah benar kabar yang sampai kepada kita tentang mereka atau tidak ! Jika benar, isyaratkan kepadaku. yaitu, perkataan samar yang tidak jelas sehingga orang-orang tidak mengetahuinya. Akan tetapi apabila mereka masih memenuhi perjanjian, maka sampaikan kepadaku dengan perkataan yang jelas sehingga orang-orang dapat mengetahuinya…” Rombongan sahabat itupun segera berangkat mendatangi Bani Quraidzah. Mereka mendapati Bani Quraidzah dalam keadaan paling buruk sebagaimana kabar yang sampai kepada Nabi. Kaum Yahudi itupun berkata-kata tentang Nabi ,” Siapakah Rosulullah ? kami tidak ada perjanjian sama sekali dengan dia.” Para sahabat segera kembali dan melaporkan semuanya dengan isyarat kepada Nabi. Maka Nabipun berkata,” Allahu akbar, berbahagialah wahai kaum Muslimin !”
kemudian soal Yahudi Bani Quraizah
Begitulah apa yang dilakukan oleh pembesar kaum tersebut. Mereka menyatakan bergabung dengan musuh dan mulai memberikan bantuan berupa harta benda. Pengkhianatan mereka dari belakang itu merupakan tamparan yang keras bagi kaum muslimin dibandingkan serangan ahzab (para sekutu) dari luar kota Madinah. Karena kaum muslimin sama sekali tidak menyangka akan didatangi rasa takut dari dalam benteng yang aman. Ketika itulah bahaya semakin besar dan ketakutanpun memuncak, dimana para musuh datang dari arah atas dan bawah, sehingga kaum mu’minin banyak yang berprasangka tidak baik, dan semakin nampak kemunafikan dari sebagian orang-orang munafik yang membuat fitnah dan kegoncangan dalam jiwa kaum muslimin di kota Madinah.
(Sirah Ibn Hisyam Juz 2/217,220,222 Cet.2 Thn 1375H)
Beginilah situasi yang terjadi pada perang Ahzab, sehingga sebagaimana yang diceritakan Ummu Salamah –istri Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam – mengenai kondisi kaum muslimin pada waktu itu dalam pernyataannya; “Aku menyaksikan bersama Rasulullah berbagai peristiwa perang dan rasa takut
(Tatkala Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam telah mandi dari bekas berjaga-jaga pada perang Ahzab di rumah Ummu Salamah radhiallahu ‘anha tiba-tiba muncul dihadapannya Jibril ‘alaihissalam sembari mengatakan; “Apakah engkau meletakkan senjata wahai Rasulullah“, beliau menjawab; “Ya“. Dia berkata; “Akan tetapi para malaikat tidak meletakkan senjatanya, dan kini saatnya aku kembali untuk menuju kaum itu”Fi Dzilal Qur’an Juz 21/548 Cet.7 Thn.1391H)
aku menyaksikan peristiwa Muraisi’, Khaibar, Perjanjian al Hudaibiyah, Penaklukan kota Makkah, serta Perang Hunain. Tidak ada peristiwa yang lebih melelahkan Rasulullah dan mengkhawatirkan kami dari peristiwa Khondaq, hal ini lantaran kaum muslimin dalam kondisi rawan, dan anak-anak kami tidak aman dari Bani Quraidzah. Kota Madinah dijaga ketat hingga pagi hari dan terdengar takbir kaum muslimin sehingga kaum tersebut merasa takut, akan tetapi pertolongan Allah datang untuk menolong keimanan dan pemiliknya serta menghancurkan kesyirikan dan gembongnya. Allah berkehendak untuk menjauhkan sejauh-jauhnya sumpah untuk bersekutu antara kaum musyrikin dan kaum yahudi.
{ وَرَدَّ اللَّهُ الَّذِينَ كَفَرُوا بِغَيْظِهِمْ لَمْ يَنَالُوا خَيْراً وَكَفَى اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ الْقِتَالَ } (الأحزاب الآية 25).
Dan Allah menghalau orang-orang yang kafir itu yang keadaan mereka penuh kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh keuntungan apapun. dan Allah menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan , dan adalah Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.(Al Ahzab : 25)
Dan setelah kaum musyrikin dan para sekutunya mundur dengan membawa kekalahan, kaum muslimin kembali ke tempat mereka di Madinah. mereka mengistirahatkan diri dari keletihan jihad, dan menenangkannya setelah tertimpa kegoncangan jiwa selama sebulan penuh. Tampaknya sebagian orang menyangka bahwa perkara sudah selesai sampai batas ini, akan tetapi apakah orang-orang yang telah melanggar perjanjian akan dibiarkan tanpa adanya perhitungan dan pelajaran? Tidak !. Keadilan Rabb tidak menghendaki seperti itu . Oleh karena itu hukuman merekapun disegerakan.
(Sirah Ibn Hisyam Juz 2/232 Cet.2 Thn 1375H)
sampai disini saja apakah bukan sesuatu yang pantas bagi kelompok yang melakukan pengingkaran Perjanjian bahkan membuat pengkhianatan dan ingin menusuk dari belakang adalah ditindak dengan tegas!
Bandingkan dengan yang dilakukan Musa dan pengikutnya yang menindak orang yang mengumpulkan kayu Api di hari Sabat,yang harus dilempari batu beramai ramai hingga Mati!
Apollinaris Darmawan (Minggu pukul 21:35) mengutip Tulisan Id amor
“mengapa dalam kasus Muhammad Saw anda tidak berfikir juga bahwa beliau juga merupakan pemimpin ‘Negara’ yang perlu menjaga kedaulatan kalau perlu juga dengan perang.”
kemudian ia menanggapi :
Muhammad melakukan kudeta terhadap bangsanya sendiri dan mengapa orang Yahudi di Yatrib harus dibantai?
“Kemudian sebagian mereka memencilkan diri dari yang lain. Lalu setan membisikkan kepada mereka ‘kehinaan’ yang telah ditakdirkan atas mereka. (Dengan bisikan itu) mereka mencoba melakukan intrik keji untuk membunuh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
Kalau ada orang bukan Muhammad bikin cerita seperti ini apa Anda percaya? Apa anda percaya Sangkuriang membuat bendungan dalam shari semalam? Pembantaian dibungkus cerita itu tetap pembantaian yang tidak boleh dilakukan oleh orang baik.
Amor jawab (Minggu pukul 21:40) :
kenapa Logika berfikir anda tersebut tidak anda gunakan Untuk Musa,yang akhirnya pengikutnya melakukan pembunuhan terhadap orang yang sekedar mengumpulkan Kayu Api dihari sabat?
============
dalam penutup Notenya Apollinaris Darmawan menulis tentang Bani Quraizhah :
“Pembantaian itu sangat kejam, mengapa tidak diusir saja seperti Bani Nadir dan alasan Allah Swt memerintahkan pembataian itu juga tidak mungkin bisa diterima sebagai pembenaran. “
Amor jawab :
sekali lagi apa yang anda sampaikan tersebut karena terdorong oleh Nafsu Kebencian dan kebutaan anda terhadap Kasus Bani Nadhir dan Bani Quraizhah yang berbeda karena anda tidak bisa membedakan keduanya.
Kasus keduannya sangat Berbeda.
kasus bani Nadhir hanya membahayakan Jiwa Muhammad Saw tetapi Kasus Bani Quraizah membahayakan keselamatan Muhammad Saw dan Umat Muslim saat itu.
Tingkat Kesalahan dan resikonya jauh berbeda jadi jelas tidak bisa disamakan keduanya.
sampai saat ini anda tidak beranjak dari seorang pencela dan penghujat Muhammad saw tetapi sampai saat ini sesungguhnya anda belum berani melayani tantangan Id amor, untuk menunjukan Siapa nabi yang dinubuatkan Ul 18:18
jadi dalam hal ini Level anda belum beranjak dari level yang tidak lebih baik dari orang Sakit Jiwa / Gila yang mereka sangat Ahli sebagai pencela dan penghujat.
dan Fakta sampai note ini dibuat, Apollinaris Darmawan tidak muncul dinote tersebut.
sumber : Catatan Id amor di Facebook