zwani.com
apa kabar kamu hari ini
salam hangat buat faithfredoom.org semoga bermanfaat bagi anda dan untuk non muslim ma’af bila ada kata-kata kurang berkenan Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu semoga allah swt membuka mata hati faithfreedom terhadap islam.
Image by Anime Myspace Comments
MyNiceProfile.com

Selasa, 12 Oktober 2010

SETIAP MANUSIA DISERTAI SYAITHAN

oleh cahyaiman
 Quantcast
Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirimkan malaikat kepada manusia untuk memberikan petunjuk dan mengokohkannya, maka Allah Ta’ala juga menciptakan syaitan bagi manusia yang mempunyai tugas semata-mata hendak menggoda dan menampakan hal-hal yang jelek2 itu seolah-olah baik saja. Syaithan itu juga berusaha menkerumuskannya dengan mengajak berbuat kemungkaran, mengajaknya kepada fitnah. Dalam hal adanya godaan dan rayuan semacam ini, tidak ada perbedaan antara golongan para nabi atau manusia biasa. Allah Ta’ala berfirman: “Demikianlah untuk tiap-tiap nabi, Kami (Allah) adakan musuh-musuhnya, yaitu syaithan-syaithan yang terdiri dari bangsa manusia dan jin, sebagian menyampaikan [erkataan palsu kepada yang lainnya untuk mengadakan penipuan”.  (S. An’am 112) Dalam sebuah Hadits dari Aisyah ra. berkata: ,,Nabi saw. pada suatu malam keluar dari sisiku. Aku cemburu padanya. Kemudian Beliau saw. datang dan melihat apa yang kulakukan, kemudian bersabda:,,Mengapa engkau ini hai Aisyah, apakah engkau cemburu?”. Aku berkata:,,Bagaimana tidak akan cemburu orang yang seperti aku ini pada orang semacam engkau, Rasulullah. Beliau saw. bersabda:,, Apakah engkau sudah didatangi oleh syaithanmu?”. saya bertanya:,,Ya Rasulullah, apakah aku ini disertai syaithan?”. Beliau saw. menjawab:,,Ya”. Aku bertanya lagi:,,Apakah setiap orang itu disertai oleh syaithan? Jawabnya :,,Ya”. sekali lagi aku bertanya:,,Apakah engkau juga disertai syaithan?”. Beliau saw bersabda:,,Ya, tetapi Tuhanku memberi pertolongan padaku untuk mengalahkannya, sehingga iapun menyerahlah”.   (diriwayatkan oleh Muslim) Dari Abdullah bin Mas’ud ra. bahwasannya Rasulullah saw. bersabda: ,,Tidak seorangpun dari kamu semua melainkan pasti disertai seorang jin (syaithan). Para sahabat bertanya:,,Engkau juga demikian ya, Rasulullah?”. Beliau saw. bersabda:,,Untukkupun ada pula, hanya saja Allah memberikan pertolongan padaku untuk mengalahkannya, sehingga iapun menyerah dan tidak mengajak aku kecuali yang baik-baik saja”. (diriwayatkan oleh Muslim) LARI DARI PETUNJUK ALLAH DAPAT MEMPERKUAT KEDUDUKAN SYAITHAN. Syaithan itu tidak mungkin dapat mempengaruhi atau kokoh kedudukannya dalam jiwa seseorang manusia, melainkan jikalau ia itu sendiri sudah lari dari petunjuk Allah Ta’ala serta keluar dari jalan yang sudah digariskan oleh Allah. Jadi apabila manusia itu sendiri sudah menyeleweng dari jalan Allah yang digariskan dan diridlai oleh Allah Ta’ala maka Allah akan menghukum orang itu dengan mengokohkan kedudukan syaithan dalam hatinya dan syaithan itu lalu mengajaknya untuk mengarah kejurusan kajahatan, keburukan dan kerusakan. baik dalam setiap ucapan atau setiap perbuatannya. Dalam hal ini Allah Ta’ala berfirman: ,,Dan barang siapa yang tidak memperdulikan peringatan Tuhan Yang Maha Pengasih itu, maka Kami akan adakan untuknya seorang syaithan dan itulah yang akan menjadi kawannya. Syaithan itu akan menyelewengkan, orang-orang yang tidak memperdulikan peringatan Tuhan tadi dari jalan kebenaran, tetapi mereka mengira bahwa mereka adalah mengikuti petunjuk yang benar. Sehingga apabila orang itu datang kepada Kami (Allah), ia berkata pada kawannya (Syaithan itu):,,Alangkah baiknya andaikan antara aku dan engkau ini ada jarak sejauh antara timur dan barat. Engkaulah kawan yang seburuk-buruknya”. pada hari itu, karena kamu ternyata bersalah, tidaklah berguna penyesalan itu padamu. Kamu bersama-sama senasib dalam siksaannya”.  (S. Zukhruf 36-39) Dengan terus-menerus bergelimang dalam kecurangan dan kesesatan, maka syaithanpun dapat berkuasa atas jiwa seseorang manusia yang melakukannya itu. ia dapat dipengaruhi dan ditekan secara sempurna sekali, dapat diperintah sekehendak syaithan itu, sehingga manusia tersebut dapat menjelmakan dirinya sebagai salah seorang tentara dari iblis pula atau setidak-tidaknya merupakan anggota yang setia dari persatuan syaithan. Allah Ta’ala berfirman: ,,Syaithan telah menguasai mereka, lalu melupakan mereka itu dari mengingat kepada Allah. Mereka itulah golongan ayaithan. Ingatlah bahwasannya golongan syaithan itu adalah yang menderita kerugian”. (S. Mujadalah 19) Disaat manusia itu sudah sampai ketingkat sebagaimana yang tersebut diatas dan sudah menurun sekali tabiatnya sampai kederajat yang terendah itu, maka nyta-nyata ia telah mengalami kemerosotan yang luar biasa dalam bidang kerohanian dan telah menjadi manusia yang paling kufur yakni menutupi keindahan jiwa yang seharusnya dibuat cemerlang dan bersinar terang. Dalam tingkat yang demikian itu, maka hancurlah sudah pertimbangan, goncanglah neraca dan bercampur aduklah segala macam kenyataan yang ada. Kekuasaan, kebathilan akan menanjak setinggi-tingginya, hukum rimba akan merajalela menguasai masyarakat dan kehidupan, setiap orang akan melanggar hak orang sebagaimana halnya yang lazim dilakukan oleh binatang2 buas terhadap mangsanya. Jikalau ini telah terlaksana, maka manusia yang semula merupakan seindah-indah makhluk yang diciptakan, akhirnya merupakan alat atau perkakas untuk menimbulkan kehancuran, kebinasaan, kecelakaan, kejahatan dan kerusakan. Bahkan ia akan menjadi pengatur dan pelaksana dari segala bentuk kehancuran dan kemusnahaan total. Allah Ta’ala berfirman: ,,Tidakkah engkau lihat bahwa Kami (Allah) mengirimkan syaithan untuk orang-orang yang kafir itu untuk menghasut mereka dengan mengajak melakukan kejahatan”.  (S. Maryam 83) Malah dapat sampai pula kesuatu tingkat yang syaithan sendiri merasa tidak ikut campur didalamnya yakni cuci tangan dari perbuatan itu. Karena sangat nista dan kejinya. Allah Ta’ala berfirman: ,,Sebagaimana syaithan ketika berkata kepada manusia:,,Jadilah orang kafir (menyangkal atau melawan tuhan)”. setelah orang itu menjadi kafir, syaithan itu berkata:,,Saya berlepas tangan terhadap engkau, sesungguhnya saya takut kepada Allah Seru sekalian Alam”. Oleh sebab itu Allah Subhanahu wa Ta’ala betul-betul mengingatkan kita berhati-hati jangan sampai terkena tipu daya dan rayuan busuknya. Kita diberitahukan betapa besar permusuhan syaithan ituyang dihadapkan kealamat kita bangsa manusia. Kita dianjurkan untuk melawan dan menentang ajakannya dengan segala macam daya dan upaya dan jalan, sehingga hancurlah kekuatannya, lemahlah kekuasaannya dan sirnalah kejahatan dan keburukannya yang hendak ditusukkan kepada kita itu. Peringatan Allah Ta’ala sebagaimana dalam firman-Nya: ,,Sesungguhnya syaithan itu musuhmu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh pula. Ia hanya mengajak kawan segolongannya supaya sama-sama menjadi isi neraka Sa’ir”.  (S. Fathir 6) Allah Ta’ala juga menceritakan kepada kita semua tentang permusuhan yang dilakukan oleh syaithan itu kepada ayah kita yang pertama kali yaitu Adam a.s. Ini dilakukan dengan senjata kebohongan dan tipuan semat-mata. Beliau a.s. diajak olehnya untuk menyalahi perintah Tuhan dan melakukan apa2 yang dilarang.Allah Ta’ala menasehati kita semua jangan sampai tertipu olehnya. Dalam firmannya: ,,Hai anak-anak Adam! Janganlah kamu semua dapat dibujuk oleh syaithan, sebagaimana ia telah dapat mengeluarkan kedua Ibu Bapakmu dari surga. Dibukaknnya pakaian keduanya, supaya ia dapat memperlihatkan kepada keduanya itu akan kemaluannya. Sesungguhnya Syaithan itu, ia dan golongannya dapat melihatmu dan kamu tidak dapat melihat mereka. Sesungguhnya syaithan itu Kami(Allah) jadikan pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman”.  (S. A’raf 27) Dalam surat lain firman-Nya: ,,Syaithan berkata: ,,Karena Engkau (Allah) telah menghukum aku, maka aku akan duduk mengganggu mereka dari jalan Mu yang lurus. Kemudian aku pasti akan mendatangi mereka dari hadapan dan dari belakangnya, dari kanan dan kirinya. Dan Engkau tidak akan dapati kebanyakkan mereka itu menjadi orang-orang yang bersyukur”.  (S. A’raf 16-17) Syaithan itu giat sekali menanamkan lintasan-lintasan dalam hati yang berupa kejahatan, dan menggoda manusia dan mengesankan dalam kalbu manusia bahwa membelanjakan harta untuk kebaikan menyebabkan kemiskinan, yang berarti membuang harta sia-sia. Ia mengajak supaya menahan terus hartanya, bersifat bakhil dan kikir. Allah Ta’ala berfirman: ,,Syaithan itu menjanjikan (menakut-nakuti) kamu semua dengan kemiskinan dan menyuruh kamu semua mengerjakan perbuatan keji”.  (S. al-Baqarah 268) ,,Syaithan itu menjanjikan pada mereka serta memberikan angan-anagan kosong,. Tidaklah yang di janjikan oleh Syaithan itu melainkan tipuan belaka”.  (An-Nisa 120) semoga Allah memberi perlindungan kepada kita semua dan diselamatkan dari segala tipu daya Syaithan yang menyesatkan. dan di berikan cahaya  keimanan yang kokoh yang dapat menghapus segala macam godaan dan rayuan syaithan.