Dalam kitab Yohanes, Yesus berkata:
Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. (Yohanes 16:2)
Menyimak ayat Bibel di atas, bagi orang yang paham tentang sejarah awal umat Kristiani, ucapan Yesus tersebut justru ditujukan kepada Paulus (Saulus dari Tarsus) dan pengikutnya yang telah membunuh pengikut-pengikut setia Yesus. Umat Kristiani menyangka bahwa ia (Paulus) berbuat bakti bagi Allah, sehingga dia diangkat sebagai Bapak Gereja sedunia. Padahal dialah orang pertama yang menodai ajaran Yesus.
Yesuspun memberikan perumpamaan:
Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.” (Matius 13:24-30)
Siapakah penabur benih lalang sebagaimana disinyalir oleh Yesus yang tercantum dalam Matius 13:24-30 di atas? Tidak lain dia adalah Paulus, seorang pengkhianat yang menyusup seolah-olah menjadi murid Yesus. Kemudian mengadakan kudeta terhadap ajaran Yesus dan mendirikan agama yang dia beri nama Kristen pada tahun 40 Masehi1 di kota Antiokhia.
Simaklah informasi Bibel berikut ini:
Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen. (Kisah Para Rasul 11:26)
Terlepas dari persoalan perspektif Islam maupun Yudeo-Kristen, dan mengingat Yesus (dalam Bibel) tidak pernah memberi nama kepada ajaran/agama yang dibawanya, maka agar lebih netral, kita sebut saja agama yang dibawa Yesus sebagai agama Nasrani.
Kemudian, marilah kita perbandinkan:
1. Agama yang dibawa Yesus bernama agama Nasrani. Nasrani dari kata Nazaret, yaitu nama sebuah desa tempat kelahiran Yesus
(Yohanes 7:31,41-42).
Ajaran agama Nasrani antara lain:
a. Yesus dikhitan pada umur 8 hari (Kejadian 17:14; Lukas 2:21).
b. Yesus meninggal dunia diberi kain kafan (Matius 27:59; Yohanes 19:40).
c. Yesus tidak minum khamar (Matius 5:17-20; Imamat 10:9).2
d. Yesus tidak makan babi (Matius 5:17-20; Imamat 11:1-47).
e. Yesus tidak makan darah (Matius 5:17-20; Imamat 17:12).
f. Yesus adalah utusan Allah (Matius 10:5-6; 15:24; Yohanes 11:42; 17:3).
Ajaran agama Nasrani antara lain:
a. Yesus dikhitan pada umur 8 hari (Kejadian 17:14; Lukas 2:21).
b. Yesus meninggal dunia diberi kain kafan (Matius 27:59; Yohanes 19:40).
c. Yesus tidak minum khamar (Matius 5:17-20; Imamat 10:9).2
d. Yesus tidak makan babi (Matius 5:17-20; Imamat 11:1-47).
e. Yesus tidak makan darah (Matius 5:17-20; Imamat 17:12).
f. Yesus adalah utusan Allah (Matius 10:5-6; 15:24; Yohanes 11:42; 17:3).
Pengikut Yesus disebut kaum Khawariyun yaitu yang kemudian disebut kaum Unitarian dan habis dibantai oleh para pengikut Paulus dengan penjagalan yang disebut “Lembaga Inkuisisi”.
2. Agama yang dikembangkan oleh Paulus disebut agama Kristen, dilahirkan pada tahun 40 Masehi -sekitar 10 tahun setelah dugaan penyaliban Yesus- di kota Antiokhia.
Diantara ajarannya adalah:
a. Khitan tidak perlu (Galatia 5:6; 1 Korintus 7:19).
b. Meninggal dunia berpakaian pengantin (tradisi turun-temurun dari Paulus hingga sekarang).
c. Khamar halal (1 Korintus 6:12).
d. Babi halal (1 Korintus 6:12).
e. Darah halal (1 Korintus 6:12).
f. Yesus adalah Tuhan (1 Korintus 8:6).
Diantara ajarannya adalah:
a. Khitan tidak perlu (Galatia 5:6; 1 Korintus 7:19).
b. Meninggal dunia berpakaian pengantin (tradisi turun-temurun dari Paulus hingga sekarang).
c. Khamar halal (1 Korintus 6:12).
d. Babi halal (1 Korintus 6:12).
e. Darah halal (1 Korintus 6:12).
f. Yesus adalah Tuhan (1 Korintus 8:6).
Pengikut Paulus disebut Kristiani. Dengan uraian tersebut di atas, hendaknya para pembaca dengan cermat bisa membedakan antara agama Nasrani yang dibawa oleh Yesus dan agama Kristen yang dibawa oleh Paulus, orang yang membunuhi pengikut-pengikut setia Yesus.
Maka jelas sekali, yang dimaksud oleh Yesus dalam Matius 13:24-30 di atas, tidak lain adalah Paulus.
Selanjutnya para pembaca juga harus cermat membedakan bahwa agama Nasrani yang dibawa Yesus disebut agama Samawi atau agama Langit, namun agama Kristen yang dibawa oleh Paulus, tidak bisa disebut agama Samawi atau agama Langit. Kristen adalah agama bumi karena hasil olahan Paulus yang ayahnya orang Romawi dan ibunya orang Yahudi.
Namun demikian, meski istilah Kristen muncul pada tahun 40 Masehi, Kristen baru menemukan identitasnya dan secara resmi menjadi sebuah agama -dimana Yesus sebagai salah satu oknum Tuhannya- pada tahun 367 Masehi3 ketika untuk pertama kalinya dilakukan kanonisasi Perjanjian Baru atas usul uskup Athanasius dari Aleksandria.
Keterangan:
1. Hj. Irene Handono, Islam Dihujat: Menjawab Buku The Islamic Invasion (Karya Robert Morey), 2003.
2. Penting dicatat bahwa berkenaan dengan pernyataan Yesus dalam Matius 5:17-20, maka Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dirangkai menjadi satu dalam bentuk Alkitab/Bibel. Namun, anehnya umat Kristen dipimpin Paulus Tarsus menolak melaksanakan hukum Taurat, padahal Yesus memerintahkan untuk melaksanakan hukum Taurat (baca Matius 5:17-20).
3. DR. Jerald F. Dirks, Salib di Bulan Sabit (The Cross and The Crescent), 2003.
2. Penting dicatat bahwa berkenaan dengan pernyataan Yesus dalam Matius 5:17-20, maka Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dirangkai menjadi satu dalam bentuk Alkitab/Bibel. Namun, anehnya umat Kristen dipimpin Paulus Tarsus menolak melaksanakan hukum Taurat, padahal Yesus memerintahkan untuk melaksanakan hukum Taurat (baca Matius 5:17-20).
3. DR. Jerald F. Dirks, Salib di Bulan Sabit (The Cross and The Crescent), 2003.
Wassalaam