PILIH ISLAM DAPAT BIDADARI
Oleh : Archa (Aktifis forum-swaramuslim.net
Dalam diskusi di forum ini, kita berkali-kali dihadapkan kepada postingan netters Kristen tentang bidadari di surga, misalnya :
Ang Tek Kun : Ahhhh Rev, yang pagan itu ya Islam dong. Mana ada isi surga itu penuh bidadari yang bisa dikawinin manusia, atau juga meniduri 100 perawan dalam semalam???
Mr.X : Bisa nggak sih disebut agama kalo tujuan akhirnya: Nge-SEX dengan sekian banyak bidadari seks di Surga??? 6. Mengajaarkan akan adanya suatu Surga Full Sex demi memuaskan birahi para ahli Surga.
Referee : hmm.. enak juga ya di sorga islam bisa kuda2an dan kudanya bidadari yang selalu siap berpesta pora.
Saya pikir ketiga postingan dari netters Kristen ini, dengan bahasa dan tata-krama yang ‘khas’ sudah cukup mewakili bagaimana pandangan mereka terhadap keterangan adanya bidadari di surga sesuai yang diajarkan oleh Islam.
Sumber ajaran Islam, yaitu Al-Qur’an dan hadist banyak memuat penjelasan tentang kondisi di surga terkait dengan keberadaan bidadari ini. Beberapa hadist (sekurang-kurangnya melalui terjemahan Bahasa Inggeris atau Indonesia) memberikan gambaran tentang adanya hubungan seksual di surga, disamping adanya penjelasan Rasulullah tentang surga yang ‘tidak pernah terlihat oleh mata dan terpikirkan oleh pikiran’ – karena itu sulit untuk mengasosiasikannya dengan hasrat dan naluri seksual manusia – maka penjelasan hadist terasa terlalu simpang-siur. Untuk itu saya mencoba menjelaskan persoalan ini menitik-beratkan dengan ‘mengutak-utik’ Al-Qur’an.
Melalui terjemahan Al-Qur’an berbahasa Indonesia kita menemukan sekurang-kurangnya 8 kelompok ayat yang memuat kata tentang bidadari di surga. Dari 8 kelompok ayat tersebut hanya 3 ayat yang menyebut secara jelas tentang bidadari, yaitu kata ‘huurin ‘iin’ :
kadzaalika wazawwajnaahum bihuurin ‘iinin
[44:54] demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari.
[44:54] demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari.
muttaki-iina ‘alaa sururin mashfuufatin wazawwajnaahum bihuurin ‘iinin
[52:20] mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli.
Wahuurun ‘iinun, ka-amtsaali allu/lui almaknuuni
[56:22] Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli, [56:23] laksana mutiara yang tersimpan baik.
1. wa’indahum qaasiraatu alththharfi ‘iinun, ka-annahunna baydhun maknuunun
[37:48] Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya, [37:49] seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik.
wa’indahum = dan disisi merekaqaasiraatu = tidak liar pandangan
atthafri = ujung/mata
‘inun = mata
2. wa’indahum qaasiraatu alththharfi atraabun
[38:52] Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya.
wa’indahum = dan disisi merekaqaasiraatu = tidak liar pandangan
atthafri = ujung/mata
atraabun = sebaya
3. fiihinna qaasiraatu alththharfi lam yathmitshunna insun qablahum walaa jaannun, ka-annahunna alyaaquutu waalmarjaanu
[55:56] Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin. [55:58] Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.
fiihinna = didalamnya merekaqaasiratu = pendek/menundukkan
athafri = ujung/mata
lam yathmitshunna = tidak/belum menyentuh mereka
insun = manusia
4. fiihinna khayraatun hisaanun, huurun maqshuuraatun fii alkhiyaami
[55:70] Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. [55:72] (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah.
fiihinna = didalamnya merekakhayraatun = baik-baik
hisaanun = bagus-bagus/cantik-cantik
huurun = yang putih/jelita
maqsuuraatun = tersimpan/terpingit
filkhiyaami = dalam mahligai/rumah
5. innaa ansya/naahunna insyaan, faja’alnaahunna abkaaraan, ‘uruban atraabaan
[56:35] Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung [56:36] dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. [56:37] penuh cinta lagi sebaya umurnya.
inna = sesungguhnya Kamiansya’naahunna = Kami jadikan mereka
insyaa’an = dengan kejadian
faja’alnaahunna = maka kami jadikan mereka
abkaaran = gadis-gadis perawan
Dari kelima kelompok ayat tersebut hanya yang nomer 5 yang secara jelas menyebut objek yang dimaksud adalah berjenis kelamin wanita, sedangkan keempat ayat lainnya tidak secara jelas mengindikasikan apakah yang dimaksud adalah wanita atau bukan. Dalam terjemahan bahasa Indonesia kelompok ayat nomer 5 dibuat penjelasan dalam tanda kurung ‘bidadari’. Tafsir Jalalain juga memberikan penjelasan bahwa makhluk yang diciptakan tersebut adalah bidadari sekalipun Al-Qur’an tidak menyebut objeknya, dan kata ‘insyaa’an’ diartikan dengan kata ‘langsung’ yaitu yang diciptakan tanpa melalui proses kelahiran terlebih dahulu, sedangkan Tafsir Al-Mishbah tidak mengartikannya sebagai ‘bidadari’ dan tetap memakai kata ganti ‘mereka’, sedangkan kata ‘insyaa’an’ ditafsirkan dengan kata ‘sempurna’, sehingga bunyinya :”Sesungguhnya Kami menciptakan mereka dengan penciptaan sempurna..”, suatu penafsiran yang belum tentu berarti ‘diciptakan tanpa melalui proses kelahiran’.
Selanjutnya Ustadz Quraish Shihab menjelaskan kalimat ‘lagi sebaya umurnya’ dengan menyampaikan hadist diriwayatkan oleh at-Tirmidzi bahwa seorang wanita tua datang kepada Nabi Muhammad SAW memohon dido’akan agar masuk surga. Nabi menjawabnya dengan bersabda (dengan tujuan bergurau sambil mengajar) :”Beritahu wanita itu, bahwa dia tidak akan memasukinya dalam keadaan tua. Sesungguhnya Allah berfirman (lalu beliau membacakan ayat-ayat diatas) . Hadist ini diriwayatkan juga oleh al-Baihaqi dan ath-Thabarani, namun oleh Ibnu Hajar dinilai merupakan hadist lemah. Kalau kita merujuk kepada penjelasan ini maka ‘diduga keras’ wanita yang dimaksud QS[56:35-37] adalah manusia biasa yang mendapat anugerah surga dan bukan bidadari seperti yang dimaksud dengan kata ‘huurin ‘iin’ dalam QS[44:54], QS[52:20], QS[56:22].
Dalam keempat kelompok ayat yang lain, Al-Qur’an menyampaikan adanya ‘sesuatu’ di surga yang mempunyai ciri-ciri : punya pandangan yang tidak liar, jelita matanya ibarat telur burung unta, berumur sebaya, sopan dan selalu menundukkan pandangan, belum pernah disentuh manusia, seperti permata yakut dan marjan, yang cantik (atau bagus) , putih dan tersimpan dalam mahligai. Kita tentunya boleh saja mengartikan ciri-ciri ini secara fisik dan harfiah dan itu mempunyai ‘peluang besar’ menuju kepada sosok wanita. Namun tidak salah juga kalau beberapa ahli tafsir mengartikan ciri-ciri tersebut secara majaazi, bahwa maksud ‘pandangan tidak liar’ adalah ‘sesuatu’ tersebut punya perhatian hanya terbatas kepada pasangannya, pandangan yang terbuka lebar penuh perhatian, murni, tulus dan setia kepada pasangan, intinya betul-betul merupakan ‘sesuatu’ yang cocok dihati. Keempat kelompok ayat tersebut tidak menjelaskan apa jenis kelamin ‘sesuatu’ itu. Dan ternyata ini juga sejalan dengan pengertian kata ‘huurin ‘iin’. Penjelasan ini juga tidak membatasi penafsiran bahwa yang dimaksud adalah ‘sesuatu’ yang diciptakan di surga atau merupakan manusia yang menjadi penghuni surga, baik laki-laki maupun perempuan.
Tafsir al-Mishbah menjelaskan bahwa kata ‘hur’ adalah bentuk jamak dari kata ‘hauraa’ yang pertama menunjuk kepada jenis kelamin feminin dan yang kedua jenis maskulin. Ini berarti bahwa kata ‘hur’ adalah kata yang netral kelamin – bisa laki-laki dan bisa perempuan. Kata ‘hur’ sendiri menurut ar-Raghib al-Ashfahaani adalah tampak sedikit keputihan pada mata disela kehitamannya (dalam arti yang putih sangat putih dan yang hitam sangat hitam). Bisa juga ia berarti ‘bulat’, ada juga yang mengartikan ‘sipit’. Sedangkan kata ‘iin’ adalah jamak dari kata ‘aina’ dan ‘ain’ yang berarti’ bermata besar dan indah’. Penjelasan kata ‘huurin ‘iin’ berdasarkan arti katanya ternyata sejalan dengan bunyi ayat lain tentang ‘sesuatu’ yang akan menjadi pasangan manusia yang masuk surga nantinya.
Pertanyaan muncul dengan adanya ayat [52:20] ..dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli. Kata ‘dikawinkan’ berasal dari kata ‘zawwajnaahum’ tidak dipahami dalam arti mengawinkan. Ini bukan saja karena di akherat ini tidak ada lagi ‘taklif’ dan kewajiban syariat berupa akad nikah dan lain-lainnya, tetapi juga karena ayat diatas menggunakan idiom ‘bi’ ketika menggunakan kata ‘zawwaja’. Biasanya kata mengawinkan diungkapkan tanpa menyertakan idiom ‘bi’ yakni ‘zawwaja fulanah’ atau dalam konteks ayat ini – jika yang dimaksud dengannya mengawinkan tentu redaksinya ‘zawwajnaahum Huur ‘in’ dan bukan ‘zawwajnaahum bihuurin ‘iinin. Kalau begitu maka arti kata ‘zawwajnaahum’ bisa kita artikan lebih luas dan tidak hanya terbatas pada hubungan perkawinan antara laki-laki dan wanita. Kata ini mungkin boleh diartikan dengan ‘dipasangkan’ yang punya arti luas.
Sekarang kita coba mencari penjelasan Al-Qur’an tentang adanya hubungan antar penghuni surga, misalnya disampaikan dalam ayat ini :
[2:25] ..Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.
Dalam tafsir Jalalain, Imam Jalaluddin al-Mahalli secara jelas mengartikan ‘azwaajun muthahharatun’ sebagai isteri-isteri yang disucikan, sedangkan dalam Tafsir Al-Mishbah, Ustadz Quarish Shihab mengartikannya dengan ‘pasangan-pasangan yang disucikan’, sekalipun dalam beberapa penjelasannya beliau menyinggung bahwa yang dimaksud pasangan itu adalah suami atau isteri. Kalimat ‘azwaajun muthahharatun’ terkait dengan surga ini juga diungkapkan dalam QS[3:15], QS[4:57]. Kata ’azwaajun’ juga dipakai dalam beberapa ayat Al-Qur’an yang merujuk kepada ‘istri’ antara lain pada ayat QS[2:232], QS[9:24], QS[24:6]. QS[64:14], QS[66:5], dst. Sedangkan kata yang sama dan diartikan ‘pasangan’ dipakai pada ayat : QS[78:8], QS[6:143], QS[35:11], QS[36:36], QS[38:58], kata ‘pasangan’ pada ayat terakhir tidak selalu diartikan sebagai suami atau istri, misalnya QS [6:143] ..(yaitu) delapan binatang yang berpasangan (tsamaaniyata azwaajin).Berdasarkan beberapa penjelasan ayat Al-Qur’an diatas, marilah kita mencoba untuk ‘sedikit berkhayal’ tentang surga. Ternyata Al-Qur’an mengisyaratkan bahwa di surga, manusia yang jadi penghuninya mempunyai pasangan dan hal tersebut tidak selalu diartikan sebagai pasangan suami istri, dan yang dikatakan sebagai ‘bidadari’ itu ternyata tidak hanya terbatas pada pengertian pasangan wanita saja. Persoalan ini tidaklah aneh dalam sejarah penafsiran Al-Qur’an, karena sebagai firman Allah, kemampuan kita untuk menafsirkannya sangat terbatas. Ketika Allah menyampaikan hanya satu kata firman-Nya, kelihatan tidak cukup jutaan buku yang dibuat manusia untuk menjelaskan maknanya, Allah menyatakan :
[18:109] Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)”. [31:27] Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Maka ketika manusia berusaha menjelaskan kalimat-kalimat Allah, apalagi yang terkait dengan sesuatu yang masih ghaib, tidak akan habis-habisnya manusia memberikan penafsirannya, hebatnya seluruh penafsiran tersebut seolah-olah ‘tenggelam’ dalam kalimat-kalimat Allah tersebut.Disisi lain, Al-Qur’an juga bisa berfungsi sebagai cermin bagi manusia, memantulkan apa yang ada dalam diri kita ketika berhadapan dengannya. Pada mulanya Al-Qur’an diturunkan pada bangsa Arab dan para penafsir awal adalah kaum laki-laki dari bangsa tersebut, maka mereka yang memang terkenal punya karakter ‘manusia gurun yang perkasa’ terutama terkait dengan wanita, ayat tersebut ‘memantulkan’ karakter tersebut sehingga muncul penafsiran yang ‘berpihak’ kepada kaum lelaki yang menggambarkan wanita cantik, putih bersih, setia, tunduk, dan inilah penafsiran yang muncul bertahun-tahun sehingga membentuk ‘stereotip’ tentang surga yang dipenuhi bidadari. Tentu saja ini tidaklah salah karena seperti yang saya katakan sebelumnya, penafsiran ini seolah-olah ‘tenggelam’ didalamnya dan artinya tetap bisa diterima . Namun bagaimana kalau yang berhadapan dengan ayat tersebut adalah seorang wanita..?? kita juga ‘mempersilahkan’ wanita tersebut ‘berkhayal’ bahwa di surga nanti dia akan menemui pasangan, bisa seorang suami, bisa juga suaminya yang di dunia, bisa juga wanita lain sebagai sahabat ‘sejiwa’, pasangan yang tidak akan mengkhianati dan yang selalu mendampingi, tidak seperti pasangannya di dunia, bisa pacar, suami, sahabat yang dipastikan pernah berkhianat.
Di kantor saya mempunya rekan seorang yang terobsesi untuk menjadi vokalis group heavy metal, namun sayang cita-citanya kandas karena umurnya sudah menjelang ’50-an dan group musik yang dibentuknya ketika remaja hancur berantakan akibat ketidak-kompakan. Apakah yang akan dia khayalkan kalau nantinya dia bisa masuk surga..?? tentu saja di surga nanti dia ingin menjadi vokalis dan rocker terkenal, seperti Ian Gillan ataupun Ronny james Dio. Tahukan anda siapa yang akan menjadi ‘bidadari’nya..?? maka yang akan menjadi ‘huurin ‘iin’ adalah teman se group, bisa gitaris model Ritchie Blackmore atau Steve Morse atau drummer jagoan seperti Ian paice, dll. Temannya tersebut akan menjadi pasangan yang setia, group musiknya tidak bakalan bubar, anggota yang lain hanya punya perhatian dan pandangan terfokus padanya, itulah yang menjadi ‘bidadari’ miliknya di surga nanti.
Atau katakanlah anda terobsesi menjadi pemain bola seperti David Beckham, maka yang menjadi ‘huurin ‘iin’ anda adalah pemain lain seperti Garry Neville atau Wayne Rooney serta punya ‘huurin ‘iin’ pelatih sehebat Sir Alex Ferguson. ‘Huurin ‘iin’ anda tersebut merupakan anggota se team anda yang selalu tahu dan mengerti apa maunya anda, mampu memberikan ‘umpan-umpan matang’ agar anda bisa beraksi. Namun boleh-boleh saja kalau anda adalah seorang yang punya naluri model Kaisar Caligula, kaisar Romawi yang ‘gadang salero’, yang gemar mengoleksi perempuan sehingga singgasananya selalu dikelilingi puluhan wanita cantik dan seksi, maka ‘huurin ‘iin’ anda di surga ‘tidak akan jauh-jauh’ dari hal tersebut.
Kalaupun kita bertanya :”Lalu apa maksudnya Allah sengaja menyampaikan ‘sesuatu’ di surga yang akan menjadi pasangan manusia penghuninya..??, apa pentingnya hal tersebut..??”. Kita mengetahui bahwa manusia adalah makhluk sosial karena tidak bakalan bisa hidup sendiri. Kelihatannya di surga nanti nalurinya sebagai makhluk sosial tidak akan berubah. Maka ketika manusia bersosialisasi di surga nanti dia akan berhadapan dan berinteraksi dengan makhluk-makhluk lain. Dengan menyampaikan adanya ‘huurin ‘iin’ ini, maka Allah – yang sangat mengerti tentang manusia – tidak hanya menyiapkan, makanan dan minuman dan tempat tinggal yang indah, tapi juga menyiapkan ‘masyarakat’ tempat para penghuninya bersosialisasi dan berinteraksi.
Ternyata ‘bidadari’ di surga tidak harus perempuan, dan hubungan kita dengannya tidak harus berupa hubungan seksual. Apa yang kita tafsirkan dari penjelasan Al-Qur’an tentang itu merupakan ‘pantulan’ dari obsesi kita sendiri, Allah menyampaikan :
[43:71] Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas, dan piala-piala dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya”.
Sumber :forum-swaramuslim.net
PILIH KRISTEN DAPAT PELACUR
Tentu SECARA LOGIKA saja, kalau kita mau mengakui kenyataan YANG
TERTULIS
DALAM ALKITAB bahwa Taman Eden alias surganya Kristen itu
terletak di bumi
yaitu lebih spesifik lagi sebuah tempat di Timur
Tengah, kita semua sudah
mafhum bahwa nama tempat tinggal Adam dan
Hawa tersebut, yang sekarang
sedang hangat menjadi pembicaraan
masyarakat internasional karena sedang
dilanda peperangan adalah:
IRAK. Jadi surganya Kristen yang dulu ditempati
Adam dan Hawa itu =
Taman Eden = Irak.
Dan di Irak sejak dari tahun jebot sampai hari
kiamat nanti pun
manusia-manusia yang tinggal di dalamnya SEMUANYA
memiliki nafsu kedagingan
atau nafsu jasmani.
Sekarang kita
lihat saja kenyataannya sendiri di Irak (Taman Eden) yang
merupakan
surganya Kristen alias tempat Adam dan Hawa tinggal dulu kala.
Disana
sekarang sedang dilanda peperangan besar-besaran yang kejam dan
brutal
antara pasukan agresor Amerika Serikat dan konco-konconya melawan
para
pejuang-pejuang pembebasan Irak. Kalian sebetulnya tidak usah malu
untuk
mengakui fakta terjadinya peperangan di surganya Kristen, karena hal
itu
juga sudah pernah disebutkan dalam Alkitab, jadi kesimpulannya surganya
Kristen memang tidak aman!
[Wahyu 12:7] Maka TIMBULLAH
PEPERANGAN DI SORGA. Mikhael dan
malaikat-malaikatnya berperang
melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh
malaikat-malaikatnya,
Peperangan
di Irak (surganya Kristen/Taman Eden) itu sendiri jelas dilakukan
oleh
manusia-manusia yang saling membenci dan bernafsu untuk saling
menghancurkan,
jadi dilakukan atas dasar nafsu kedagingan.
Padahal Irak itu
telah terbukti adalah surganya Kristen yang dulu telah
ditempati
oleh Adam dan Hawa! Jadi kalau orang Kristen mendambakan masuk ke
dalam
surga setelah mereka mati nanti, ya mereka "masuk ke dalam surga" itu
berarti
sama saja mereka "masuk ke dalam Irak"!. Karena surganya Kristen
alias
Taman Eden itu = Irak! (^_^)
Jadinya cuma segitu doank nih
surganya Kristen? (^_^) Di surganya Kristen
(Irak) suasananya panas,
berdebu, penuh gurun pasir, harga BBM sekarang
mahal, dan sering
dilanda peperangan pula. Salah-salah walau kalian cuma
lagi
nongkrong-nongkrong di surga bisa kena peluru nyasar atau malah jadi
korban
penculikan. KALAU BEGITU NGGAK ENAK AKH MASUK SURGANYA KRISTEN!!!
(^_^)
Jadi percuma lah kalau begitu kalian orang
Kristen menyembah Yesus sebaga Tuhan dan mengaku sebagai pemeluk
agama Kristen yang setelah mati nanti (konon) dijanjikan akan masuk ke dalam surga (versi Alkitab). Karena ANDAI (;hanya pengandaian demi kepentingan berdiskusi, karena Forza Islam sudah tahu dogma ketuhanan Kristen = sesat) dogma Ketuhanan Kristen itu benarpun, dan mereka orang-orang Kristen itu setelah mati kemudian benar masuk ke dalam surga yang telah lama mereka damba-dambakan, mereka akan kaget melihat kenyataan yang ada, karena setelah mereka sudah sampai di surga nanti ternyata tempatnya SANGAT-SANGAT-SANGAT TIDAK MEMUASKAN! Kata orang-orang Kristen dalam hati: "sialan! kalau tahu surga cuma begini doank ngapain dulu gue berharap mati-matian berusaha supaya masuk kesini, kapok gue, mendingan gue nggak usah masuk surga aja deh!" Hehehehe. Kata-kata petuah dari Forza Islam menimpali: "Benar. Surganya Kristen panas, sering dilanda peperangan dan banyak pelacur pula! Masih enakan jalan-jalan ke Anyer atau Ancol dah daripada jalan-jalan ke surganya Kristen!" (^_^) Namun sekarang Forza Islam tidak sedang memfokuskan untuk membicarakan masalah itu walaupun dengan begini saja kalian orang Kristen sudah pada K.O kalah debat dan mati terbujur kaku nggak bakalan bisa membantah. Karena dalam kesempatan kali ini beliau sedang ingin mengangkat dan mengkritisi BUKTI AYAT-AYAT ALKITAB mengenai adanya pelacur-pelacur di dalam surganya Kristen. Jadi setelah menelaah kedua posting Forza Islam diatas "NAFSU KEDAGINGAN DALAM SURGANYA KRISTEN" dan "DI SURGA ADAM DAN HAWA SERING MAKAN BUAH-BUAHAN", tentu tak bisa dipungkiri bahwa di dalam surganya Kristen: - Adam bisa tidur pules [Kej.2:21], [Kejadian 2:21] Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, - Adam memiliki tulang rusuk yang kemudian diambil oleh Allah ketika sedang tidur, dan bekas "operasian" Allah di tulang rusuk Adam itu pun "didempul" oleh Allah dengan daging pula. Entah apakah daging tambelan itu adalah daging manusia, babon atau lainnya, tapi yang pasti Allah menutup DAGING yang telah diambilnya itu dengan DAGING pula [Kej.2:21], [Kejadian 2:21] ... TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. - Allah menciptakan buah-buahan yang baik untuk dimakan [Kej.2:9] [Kejadian 2:9] Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik UNTUK DIMAKAN BUAHNYA; - Adam dan Hawa diperbolehkan untuk makan segala buah-buahan di surga kecuali apel, jadi mereka sudah biasa makan buah-buahan di surga [Kej.2:16-17], [Kejadian 2:16] Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini BOLEH KAU MAKAN BUAHNYA dengan bebas, - Hawa merasa ngiler ketika melihat apel [Kej.3:6]. [Kejadian 3:6] Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan SEDAP KELIHATANNYA, Semua yang dialami oleh Adam dan Hawa ketika berada di dalam surga ini menunjukkan bahwa mereka memiliki nafsu kedagingan atau nafsu jasmani, sama seperti kita semua umat manusia sekarang ini baik yang tinggal di Irak (;taman Eden/surga), atau di Indonesia, Amerika, Jepang, Belanda, Malaysia dsb. Jangankan Adam dan Hawa, Tuhan Bapaknya Kristen alias Si Babe yang juga tinggal di surga aja juga punya nafsu kedagingan, buktinya "beliau" nyaris pingsan kecapekan sehabis kerja lembur bikin langit dan bumi selama enam hari nonstop sehingga "beliau" perlu istirahat total dulu: [Keluaran 31:17] Antara Aku dan orang Israel maka inilah suatu peringatan untuk selama-lamanya, sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, dan pada hari yang ketujuh IA BERHENTI BEKERJA UNTUK BERISTIRAHAT. Kembali ke topik. Terlepas dari apakah orang Kristen mau tetap ngotot mengatakan bahwa wujud manusia di dalam surga itu adalah HANYA terdiri dari roh, bukti ayat-ayat Alkitab justru sebaliknya menunjukkan bahwa Adam dan Hawa ketika tinggal di surga juga berwujud dan bertubuh dari daging, sama seperti kita. Lihat saja buktinya ketika Allah ingin menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam. Allah membuat Adam tertidur kemudian mengambil tulang rusuk Adam, setelah itu dengan jelas Alkitab menyebutkan bahwa Allah kemudian MENUTUP DENGAN DAGING bekas tulang rusuk Adam yang telah bolong setelah daging/tulang rusuknya telah diambil olehNya. Sbb buktinya: [Kejadian 2:21] Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan DAGING. Dalam Alkitab bahasa sehari-hari: [Kejadian 2:21] Lalu TUHAN Allah membuat manusia tidur nyenyak, dan selagi ia tidur, TUHAN Allah mengeluarkan salah satu rusuk dari tubuh manusia itu, LALU MENUTUP BEKASNYA DENGAN DAGING. Jadi jelas, ayat-ayat Alkitab menunjukkan Adam dan Hawa ketika hidup di surga berwujud FULL BADANIAH seperti lazimnya manusia, yang terdiri dari daging selain memiliki roh tentu saja. Jadi kesimpulannya mereka berdua berwujud secara jasmani dan rohani, sama seperti kita semua umat manusia sekarang ini yang sedang hidup di dunia termasuk para peserta milist islamkristen. Nah, kalau memang Adam di surga hanya berwujud roh dan tidak terdiri dari daging, BUAT APA setelah mengambil tulang rusuk Adam, Allah kemudian harus MENUTUP kembali alias MENDEMPUL bagian tubuh si Adam yang telah hilang diambilNya itu dengan DAGING??? Kalau mau pinjam lagunya Bang Rhoma: Gali lobang tutup lobang, pinjam uang bayar hutang. Gali daging tutup daging, supaya daging tetap berdaging! (^_^). Karena telah terbukti Adam dan Hawa berwujud secara jasmaniah ketika di surga, yaitu mereka tidur, mereka makan, mereka ngiler ketika melihat makanan lezat, dan daging tubuh mereka harus ditutup dengan daging pula supaya tidak cacat setelah "dioperasi" oleh Allah, tentu OTOMATIS SUDAH PASTI mereka juga memiliki hasrat seksual! Karena Ada dan Hawa terbukti hidup di surga dengan berwujud tubuh/jasmani, tentu mereka bisa merasakan kenikmatan yang dirasakan oleh tubuh pula. Karena hasrat atau nafsu seksual itu juga merupakan fitrah alami manusia normal, SAMA SEPERTI hasrat ingin makan bahkan mungkin sampai ngiler-ngiler kalau lagi lapar seperti yang dialami Hawa di surga ketika melihat apel, hasrat ingin minum alias haus, hasrat mengantuk sehingga ingin tidur, hasrat ingin istirahat karena capek, dsb yang semuanya LUMRAH dimiliki oleh SEMUA manusia normal sebagai FITRAH MANUSIA. Cuma pelampiasan hasrat atau nafsu sex orang-orang Kristen kalau mereka masuk surga (versi Alkitab) itu kepada siapa, silahkan baca ayat berikut ini: [Matius 21:31] ...Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan PEREMPUAN-PEREMPUAN SUNDAL akan mendahului kamu MASUK KE DALAM KERAJAAN ALLAH. Alkitab King James Version: [Matthew 21:31] ...Jesus saith unto them, Verily I say unto you, That the publicans and THE HARLOTS go into the kingdom of God before you. Alkitab American Standard Version: [Matthew 21:31] ...Jesus saith unto them, Verily I say unto you, that the publicans and THE HARLOTS go into the kingdom of God before you. Dalam Alkitab LAI dituliskan "Perempuan-perempuan sundal". Namun dalam Alkitab King James Version dan American Standard yang dituliskan adalah "HARLOTS". Nah, apakah arti kata HARLOTS itu? Berikut Forza Islam tunjukkan artinya menurut Kamus Inggris-Indonesia yang beliau pegang