zwani.com
apa kabar kamu hari ini
salam hangat buat faithfredoom.org semoga bermanfaat bagi anda dan untuk non muslim ma’af bila ada kata-kata kurang berkenan Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu semoga allah swt membuka mata hati faithfreedom terhadap islam.
Image by Anime Myspace Comments
MyNiceProfile.com

Sabtu, 09 Oktober 2010

Leluhur Muhammad vs Yesus

Islam melarang pemeluknya diskriminatif (membeda-bedakan) terhadap para nabi Allah, sebagai mana firman Allah
Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat." (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali." (Q.S. 2:285)
��Laa nufarri...
artinya : kami tidak membeda-bedakan antara seorang (dengan lainnya) daripada rosul-Nya  (Q.S. 2:285)
Tetapi umat Kristen pada umumnya hobi membandingkan nabi Isa As (Yesus) dengan para nabi lainnya, terutama dengan nabi Muhammad saw melalui buku dan brsur-brosur yang banyak diedarkan oleh Christian Centre Nehemia (pimpinan Dr. Suradi ben Abraham dkk), di antaranya Siapakah yang bernama Allah itu?, dikatakan bahwa bangsa Arab (bangsanya nabi Muhammad), tidak layak hidup di hadapan Tuhan.
Alasan mereka karena bangsa Arab adalah Ismael adalah anak seorang budak Mesir yang hina yang bernama Hagar. Sedangkan bangsa  Mesir adalah keturunan Ham yang terkutuk. Disebutkan dalam Alkitab bahwa Ismael itu lakunya seperti keledai liar. Dalil yang mereka pakai dalam Brosur Shiraathal Mustaqiim Siapakah yang bernama Allah itu, diantaranya sebagai berikut :
Keturunan Ham ialah Kush, Misraim, Put dan Kanaan (Kej 10:6)
Berkatalah ia : Terkutuklah Kanaan hendaklah ia menjadi hamba yang paling hina bagi saudara-saudaranya (Kej 9:25)
Seorang laki-laki Ismael yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya kan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan d tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya (Kej 16:12)
Dan Abraham berkata kepada Allah: Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu tetapi Allah berfirman: Tidak (Kej 17,18-19)
Kesimpulan mereka :
Karena Muhammad berasal dari keturunan Ismael yang ibunya Hagar adalah seorang budak dari Mesir dan berasal dari keturunan Ham yang  terkutuk, maka menurut mereka, kehadiran Muhammad serta semua bangsa Arab, karena berasal dari keturunan orang terkurtuk, tidak direstui dan ditolak oleh Allah (Kej 17: 18-19).
Menurut mereka dari segi keturunan, Ishak inilah lahirlah Yesus sebagai pemegang perjanjian yang kekal untuk keturunannya dinyatakan oleh Allah (Kej 17:19) sebagai juru selamat untuk umat manusia, lewat keturunan Ismael.
Berdasarkan pandangan dan logika mereka dari ayat-ayat Alkitab yang mereka kutip tersebut, maka mereka mengambil kesimpulan bahwa sesungguhnya leluhur Yesus lebih mulia dan lebih suci dibanding dengan leluhur nabi Muhammad. (Ismael dan Siti Hajar/Hagar.
Timbul pertanyaan
Berdasarkan Hagar lebih rendah dibanding Sara, istri pertama Abraham?
Benarkah Hagar dan keturunannya tidak diberkati oleh Allah?
Benarkah keturunan Ham adalah seorang yang terkutuk?
Benarkah Ismael tidak berkenan hidup di hadapan Allah, melainkan Ishak saja?
Benarkah Ismael lakunya seperti keledai liar yang menakutkan?
Benarkah Yesus lebih suci daripada Muhammad karena Yesus tidak pernah berbuat dosa ?
Benarkah Yesus adalah juru selamat untuk manusia?
Benarkah silsilah moyangnya Yesus (melalui Ishak dan ibunya Sara) lebih mulia daripada silsilah moyangnya Muhammad (melalui Ismael dan Ibunya Hagar)?
Bagaimana kita membantah tuduhan tersebut? Agar lebih akurat, jangan kita percaya begitu saja tuduhan mereka, tetapi biarlah Alkitab mereka sendiri yang akan menjawabnya.


Pertanyaan Pertama
Benarkah Hagar lebih rendah dibanding
Sara istri pertama Abraham?


Untuk menjawab pertanyaan ini biarlah kami ambil dari Alkitab, untuk membuktikan bahwa tuduhan mereka pada dasarnya tidak beralasan, selain ketidak sukaan terhadap Islam.
Sebab Tuhan, Allahmu lah segala Allah dan Tuhan segala Tuhan, Allah yang besar, kuat dan dasyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap, (UI 10:17).
Sebab ia tidak memandang hina atuapun merasa jijik kesengsaraan orang yang tertindas, dan ia tidak menyembunyikan wajah-Nya kepada orang itu, dan mendengar ketika orang itu berteriak tolong kepada-Nya. (MZM 22:25).
Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya : Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya. (Kis 10:34-35)
Barang siapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang. (Kol 3:25)
Ternyata dalam Alkitab ada ayat-ayat Tuhan yang masih dapat dipercaya untuk membantah tuduhan miring terhadap Hagar. Keempat ayat tersebut itu, membuktikan bahwa Tuhan tidak membeda-bedakan orang. Ini membuktikan bahwa tuduhan buruk terhadap Hagar (Siti Hajar) hanyalah berdasarkan ketidaksukaan terhadap keturunannya yang melahirkan Ismael sebagai leluhurnya Nabi kita Muhammad Saw yang membawa ajaran Islam.
Jawaban tersebut sesuai dan selaras dengan ayat Al Quran Surat 49 Al Hujuraat ayat 13 yang berbunyi :

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
 
...Inna akramakum Indallahi atqaaakum...
Sesungguhnya semulia-mulianya kamu di sisi Allah ialah yang paling bertaqwa.

Pertanyaan Kedua
Benarkah Keturunan Hagar Tidak di Berkati?


 Marilah kita lihat jawaban Alkitab di bawah ini atas tuduhan mereka terhadap Hagar dan kerturunannya,apakah diberkati oleh Allah atau tidak! Biarlah ayat-ayat Alkitab yang memberi jawaban atas pertanyaan tersebut.
 
Lagi kata malaikat Tuhan itu kepadanya : Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya. Selanjutnya kata malaikat Tuhan itu kepadanya : Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menemaninya Ismael, sebab Tuhan telah mendengar tentang penindasan atasmu itu. (Kej 16:10-11)
 
Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan kuberkati, kubuat beranak cucu dan beranak banyak; ia akan memperanakkan 12 raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar. (Kej 17:20)
 
Kedua ayat Alkitab mereka sendiri justru menjelaskan bahwa Hagar dan Ismael ternyata benar-benar diberkati oleh Allah. Sekarang bagaimana anak keturunan dari Ismael (leluhurnya nabi Muhammad Saw), apakah mereka itu diberkati juga atau tidak? Simak ayat-ayat dibawah ini.
Anak-anak Abraham aialah Ishak dan Ismael. Inilah keturunan mereka : anak sulung Ismail ialah Nebayot, lalu Kedar, Adbeel Mibsam.. (1Taw 1:28-29)
Segala kambing domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan Nebayot akan tersedia untuk ibadahmu; semuanya akan dipersembahkan diatas mezbah-Ku, dan akau akan menyemarakkan rumah keagungan-Ku(Yes 60:7)
Kedua ayat diatas ini membuktikan behwa anak keturunan Ismael juga diberkati oleh Allah SWT, buktinya persembahan anak-anak keturunan Ismael berkenan dan diterima oleh Allah.
Bahwa menurut Yes 60:7 tadi, Allah berfirman bahwa korban anak keturunanImael yaitu Kedar dan Nbayot berupa persembahan diatas mezbah-Nya dan ibadah mereka, berkenan dan akan meyemarakkan rumah keagungan Nya (surga). SubhanallahMaha Suci Allah yang telah memberikan informasi yang paling berharga bagi anak-anak keturunan Ismael (Leluhurnya Nabi Muhammad Saw).
Bukti lainya, tadi dalam Alkitab Taurat Musa, Kej 17:20, dikatakan bahwa Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan keberkati, kubuat beranak cucu dan banyak ;ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar.
Terbukti lainnya bahwa anak keturunan Ismaeltelah menjadi bangsa yang besar serta beranak cucu yang sangat banyak serta diberkati Allah Swt. Dan janji Allah bahwa Dia akan memberikan atas keturunan Ismael dan dua belas raja, benar-benar terbukti. Perhatikan janji Allah dalam ayat Alkitab dibawah ini:
Inilah keturunan Ismael, anak Abraham, yang telah dilahirkan baginya oleh Hagar, perempuan Mesir, hamba Sara itu.inilah nama-nama anak Ismail, disebut kan menurut urutan lahirnya : Nebayot, anak sulung Ismael, selanjutnya Kedar, Adbeel, Mibsan, Misyma, Duma, Masa, Hadad, Tema, Yetur, Nafish dan Kedma. Itulah anak-anak Ismael, dan itulah nama-nama mereka, menurut kampung mereka dan menurut perkemahan mereka, dua belas  orang raja, masing-masing dengan sukunya. (Kej 25:12-16)
Dengan adanya bukti janji Allah tersebut, menambah deretan bukti-bukti kebenaran bahwa apa yang mereka tuduhkan sama sekali tidak beralasan. Terbukti bahwa Allah benar-benar menepati janji-Nya Keturunan Ismael, sebab apa yang keluar dari mulut-Nya pasti tidak akan Dirobah-Nya, sebagaimana Firman-Nya dalam Alkitab Mazmur (Zabur) sebagai berikut:
Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, ada apa yang keluar dari bibirku tidak akan kuubah. (MZM 89:35)
Bagaimana Al Quran berbicara tentang Ismael? Cobalah kita simak ayat-ayat Al Quran sebagai berikut :
 
Wa ismaaiila wa idriisa wa dzal kifli kullum minash shaalihiin
Dan (ingatlah berita) Ismail, Idris, dan Zulkifli; masing-masing adalah orang yang sabar. (Q.S.21 Al Anbiyaa 85).
 
Wadzkur ismaaiila wal yasaa wa dzal kifli wa kullum minal akhyaar.
Dan ingatlah (berita) Ismail, Ilyas dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang terbaik. (Q.S. 38 Shaad 48).

Pertanyaan Ketiga
Benarkah Keturunan Ham Bangsa Terkutuk?


Memang jika kita baca sepintas saja akan terkesan bahwa keturunan Ham adalah bangsa terkutuk, sebab ayat yang mereka kutip hanyalah potongannya saja. Tapi jika kita baca secara utuh, kisah nabi Nuh dalam Alkitab, ternyata tidaklah seperti apa yang mereka tuduhkan. Marilah kita pelajari dengan seksama kutipan Alkitab di bawah ini secara utuh.
Anak-anak Nuh yang keluar dari bahtera ialah Sem, Ham dam Yafet; Ham adalah Bapa Kanaan. Yang tiga inilah anak-anak Nuh, dan dari mereka inilah tersebar penduduk seluruh bumi. Nuh menjadi petani; dialah yang mula-mula membuat kebun anggur. Setelah ia munim anggur mabuklah ia dan ia telanjang dalam kemahnya. Maka Ham Bapa Kanaan itu, melihat aurat ayahnya, lalu diceritakannya kepada kedua saudaranya di luar. Sesudah itu Sem dan Yafet mengambil sehelai kain dan membentangkannya pada bahu mereka berdua, lalu mereka berjalan mundur; mereka menutupi aurat ayahnya sambil berpaling muka, sehingga ia tidak melihat aurat ayahnya. Setelah nabi Nuh sadar dari mabuknya dan mendengar apa yang dilakukan anak bungsunya kepadanya, berkatalah ia : Terkutuklah Kanaan hendaklah ia menjadi hamba yang paling hina bagi saudara-saudaranya. Lagi katanya : Terpujilah Tuhan, Allah Sem tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya. Allah meluaskan kiranya temapat kediaman Yafet, hendaklah ia tinggal dalam kemah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya. (Kej 9:18-27)
Setelah kita baca secara utuh jalan cerita di atas, maka timbul pertanyaan apa sebenarnya kesalahan si Ham anak nabi Nuh tersebut? Bukankah justru Ham adalah sebagai dewa penolong bagi bapaknya?
Ketika Ham melihat bapaknya mabuk dan telanjang bugil, dia langsung memberitahukan kepada kedua saudaranya, agar aurat bapaknya ditutup dengan kain.
Untung anaknya laki-laki (Ham) yang pertama kali melihat aurat bapaknya yang mabuk dan bugil tersebut. Coba kalau terlihat oleh istri-istri anaknya nabi Nuh (menantunya), kan lebih memalukan, apalagi mereka semua tinggal dalam serumah. Mestinya secara logika Ham inilah yang berjasa karena dia cepat memberitahukan keadaan bapaknya kepada kedua kakaknya sehingga tidak terlihat aurat bapaknya oleh istri-istri mereka. Tapi sungguh disayangkan , begitu bapaknya (Nuh) sadar dari mabuk dan bugil ria justru Ham langsung dikutuk olehnya. Sudah dikutuk dijadikan budak bagi saudara kandungnya sendiri. Ini tentu sangat kelewatan dan sangat tidak etis,tidak pantas, tidak rasional. Mestinya Ham ini harus mendapat pujian dan sanjungan dari bapaknya (Nuh), bukan kutukan !
Dari skenario jalan cerita di atas, sebenarnya yang terkutuk itu bapak mereka sendiri (Nuh), sebab jika seorang nabi atau utusan Allah sampai mabuk bahkan telanjang bulat, ini menunjukkan akhlak yang sangat tidak terpuji sebagai seorang ayah apalagi seorang utusan Allah. Nauudzubillahimindzaalik!
Jadi sangat tidak wajar kutukan seorang mabuk dijadikan hujjah untuk mendiskreditkan seseorang hanya karena ketidaksukaan atau kebencian terhadap suatu agama!. Jika Allah yang mengutuk Ham, mungkin bisa kita tinjau apa alasan Allah mengutuknya. Tapi karena yang mangutuk Ham adalah manusia biasa (bapaknya sendiri) apalagi dalam keadaan mabuk dan bugil, tentu sulit diterima akal sehat, sebab sebenarnya yang mengutuknya  itulah yang terkutuk, sebab jika benar Nuh itu seorang nabi Allah lalu mabuk sambil bugil, tentu perbuatannya itu sangat tercela di hadapan Allah bahkan pebuatannya itu pasti terkutuk!
Jadi kesimpulannya, Ham bukan dari keturunan terkutuk, tapi yang mengutuk itulah yang terkutuk! Jika Alkitab mengatakan kebobrokan dan kebejatan nabi Allah seperti Nuh yang mabuk dan bugil ria, justru Al Quran sangat memuliakan beliau. Tidak mungkin seorang nabi pilihan Allah melakukan perbuatan bejat. Sudah salah mengutuk Ham, malah dijadikan budak bagi kedua saudara kandungnya sendiri. Ini sangat kelawatan dan sangat tidak manusiawi bagi ukuran seorang ayah terhadap anaknya, apalagi dia adalah seorang utusan Allah.
Jika Alkitab sangat melecehkan akhlak nabi NUH seperti yang dilukiskan dalam ayat Alkitab tadi, justru Al Quran sangat memuliakan nabi Nuh.
Innallaahash thafaa aadama wa nuuhaw wa aala ibraahiima wa aala imraana alal aalamiin.
Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran, melebihi segala bangsa (pada waktu itu). (Q.S. 3 Ali Imran 33)
La qad arsalnaa nuuhan illa qaumi-hii fa qaala yaa qaumibudullaaha maa lakum min ilaaihin ghairuhuu inni akhaafu alaikum adzaaba yaumin azhiim.
Sesungguhnya kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia berkata : Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kalitidak ada Tuhan selain-Nya. Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab di hari kiamat (Q.S. 7 Al Araaf 59)

Salaamun alaa nuuhin fil aalamiin. Innaa ka dzaalika najzil muhsiniin. Innahuu min ibaadinal muminin.
Sejahtera atas Nuh pada seluruh alam. Sesungguhnya demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat kebaikan. Sesungguhnya dia (Nuh) termasuk di antara hamba kami yang beriman. (Q.S. 37 Ash Shaaffat 79-81).

Pertanyaan Keempat
Benarkah Ismael tidak berkenan
di hadapan Allah melainkan Ishak saja?

Memang jika kita baca hanya potongan nyatanya saja, maka jelas sekali akan terkesan bahwa permohonan Abraham kepada Allah akan keberadaan anaknya yang pertama Ismail, ditolak oleh Allah. Dalam brosur berwajah Islam yang mereka edarkan hampir di seluruh pelosok tanah air yang berjudul Iman dan taat kepada Shirataathal Mustaqiim dengan sengaja mereka memuat hanya potongan ayat Alkitab saja, agar terkesan bahwa leluhur keturunan nabi kita Muhammad Saw tidak diterima, ditolak oleh Allah.
Kami kutip kembali potongan ayat Alkitab dalam brosur berwajah Islam yang disengaja dan direkayas agar terkesan bahwa Ismael (leluhurnya nabi Muhammad) ditolak keberadaannya oleh Allah.
Ah sekiranya Ismael diperkenaankan kepada hidup dihadapanMu! Tetapi Elohim berfirman: Tidak(Kej 17:18-19)
itulah salah satu bentuk kecurangan mereka yang benar-benar disengaja agarr terlihat bahwa keturunan Abraham melalui Hagar, tidak direstui bahkan ditolak mentah-mentah oleh Allah. Tetapi kalau kita jeli dan teliti membaca dalam Alkitab jalan ceritanya tidak demikian! Tidak ada penolakan Allah akan keberadaan Ismael (leluhurnya Muhammad Saw) dan tidak ada penolakan Allah akan permohonan Abraham tentang anaknya Ismael! Selaki lagi tidak ada! Jalan ceritanya dalam Alkitab yang kami kutip apa adanya secara utuh dibawah ini:
Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham: Tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya. Aku akan memberikatinya, dan daripadanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa akan lahir dari padanya. Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya : Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara yang telah  berumur 90 tahun itu melahirkan seorang anak? dan Abraham berkata kepada Allah : Ah, sekiranya Ismail diperkenankan hidup di hadapan-Mu! tetapi Allah berfirman: Tidak, melainkan istrimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan kau akan menamai dia Ishak, dan aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya. (Kej 17:15-19)
Setelah kita baca secara utuh ayat-ayat Alkitab di atas itu, jelas sekali bahwa Allah sama sekali tidak menolak akan permohonan dari nabi Ibrahim kepada-Nya dan demikian juga akan keberadaan Ismail benar-benar tidak ditolak Allah. Maka makna sesungguhnya dari jalan cerita ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut :
Pada saat itu Sara, istri Abraham yang pertama tidak punya anak. Untuk  itu Allah berjanji melalui Abraham bahwa dia akan tetap memberikan keturunan seorang anak kepada Sara walaupun umur Sara sudah sembilan puluh tahun dan Abrahan sudah seratus tahun.
Sebagai manusia biasa, dan dalam hati Abraham merasa kurang yakin pakah bisa memperoleh anak yang usianya kakek-kakek dan tua renta seratus tahun, sementara istrinya Sara nenek berumur sembilan puluh tahun.
Karena pada saat itu Abraham sudah punya anak laki-laki yang bernama Ismail maka atas keraguannya karena merasa tidak mungkin bisa memperoleh anak dalam usia yang sudah sangat tua, dia berkata kepada Allah bahwa biarlah, kan dia sudah punya anak Ismail. Tetapi Allah tetap akan memberikan anak walaupun umur mereka sudah tua. Dan terbukti Sara mengandung dan melahirkan seorang anak yang bernama Ishak.
Nah, dari jalan cerita tersebut, jelas sekali bahwa Allah tidak menolak keberadaan Ismail, tetapi Allah tetap bersikeras akan memberikan  seorang anak kepada Sara dan Abraham walaupun mereka sudah lanjut usia.
Tetapi kerana hanya potongan ayat yang mereka tampilkan dalam brosur mereka, maka terkesan seolah-olah permohonan Abraham benar0benar ditolak oleh Allah.
Kalau kita baca ayat-ayat Alkitab tadi dalam versi terjemahan bahasa Indonesia 1941 ternyata sudah dirobah sedemikian rupa pada Alkitab tahun 1941 ini, tidak ada kata-kata permohonan Abraham dengan kata Ah pada ayat 18 dan penolakan Allah dalam kata Tidak pada ayat ke-19. Perhatikan bunyi ayat-ayat di bawah ini, dibandingkan dengan bunyi ayat Alkitab terbitan tahun yang baru, seperti yang kami kutip duluan tadi, kita akan temukan perbedaan yang mencolok akan perobahan yang terjadi pada ayat-ayat tersebut :
Kejajian 17:15-19 (ejaan lama terbitan 1941) berbunyi
(15) Dan lagi firman Allah kepada Ibrahim, maka akan hal Sarai, istrimoe itoe djangan lagi engkau panggil namanja Sarai, melainkan Sara itoelah akan namanja.
(16) Karena akoe akan memberi berkat kepadanja serta daripadanja djoega akoe akan menganoegerahkan seorang anak laki-laki kepadamoe; bahkan akoe akan memberi berkat kepadanja, sehingga ija akan djadi asal beberapa bangsapon akan berpentjaran dan daripadanja.
(17) Maka pada masa itoe soedjoedlah Ibrahim dengan moekanja sampai ka boemi sambil tertawa, lalu berkata ija dalam hatinja : Bolehkah djadi kanak-kanak bagai saorang jang soedah seratoes tahoen oemoernja? Bolihkan Sara jang soedah sambilan poeloeh tahoen oemoernja itoe lagi beranak?
(18) Maka sembah Ibrahim kepada Allah : ja Toehan, bijar  apalah   Ismail sahadja hidoep di hadapan hadiratMoe.
(19) Maka firjman Allah, bahwa sasoenggoehnja Sarah, istrimoe itoe, beranak kelak bagaimoe laki-laki saorang, hendaklah engkau namai akan dia Ishak; maka Akoe akan menegoehkan perdjandjiankoe dengan dia, ija-toe soeatoe pardjandjian jang kekal, serta dengan anak-boeahnja jang kemoedian dari-padanja.
Setelah kita membaca dan membandingkan ayat-ayat Alkitab versi baru dan versi lama, maka sangatlah jelas bahwa setiap Alkitab dicetak ulang, selalu mengalami perobahan-perobahan yang sangat berarti.
Perobahan pada ayat-ayat yang berhubungan dengan Ismail sebagai leluhurnya nabi kita Muhammad Saw tersebut, akan sangat mempengaruhi pemahaman bagi umat Kristiani untuk mendiskreditkan umat Islam, apalagi jika ayat-ayatnya sengaja dipotong-potong.
Jika Allah dalam Alkitab punya sifat lemah seperti kita manusia yang suka membedakan seseorang satu dengan lainnya, tentulah dia bukanlah Allah yang sepatutnya kita puji dan sembah setiap hari.
Menrut pandangan Islam, Allah berlaku adil terhadap semua hamba-hamba-Nya. Jadi tuduhan sebagian umat Kristen terhadap leluhurnya nabi Muhammad Saw (Ismail dan ibunya Siti Hajar) sama sekali tidak beralasan.

Pertanyaan Kelima
Benarkah Ismail anak Hagar Perilakunya seperti keledai liar?


Kejadian 16:12 (Alkitab cetakan Baru)
Seorang anak laki-laki yang lakunya keledai liar, demikianlah nanti anak itu: tangannya akan melawan tipa-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan ditempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya.
Ayat di atas itu meberikan kesan negatif, seolah Ismail orang berakhlaq buruk. Bandingan dengan Alkitab terbitan tahun 1941 di bawah ini, dan perhatikan sejauh mana perubahan yang terjadi padahal masih dalam satu ayat yang sama.
Kitab kejadian 16:12 (Alkitab ejaan lama tahun 1941) berbunyi :
Maka anak-anak itoe akan mendjadi saorang bagai kaldai hoetan lakoenja dan tangannja akan melawan segala orang dan tangan segala orangpon aka melawan dia; maka ijapon akan doedoek pada sabelah timoer segala saoedaranja.
Sebelum kita jelaskan, coba kita perhatikan bagaiman Alkitab itu dirobah-robah setiap kali dicetak/diterbitkan ulang. Pada bagian akhir Alkitab cetakan baru di atas itu, berbunyi :
Dan di tempat kediamannya ia akan menentang saudaranya semua. (Kej 16:12)
Potongan ayat ini akan bermakna bahwa Ismail itu tidak akur atau bermusuhan dengan sesama saudara dan bangsanya. Tentu saja ini membrikan kesan negatif atau citra yang buruk terhadap Ismail, leluhurnya Muhammad Saw. Sementara pada bagian akhir Alkitab cetakan lama bunyinya:
Maka ijapon doedoek pada sebelah timoer segala saoedaranja (Kej 16:12)
Potongan ayat ini bermakna bahwa Ismail akan menempati atau menguasai Wilayah Timur, yang sekarang dikenal sebagai negara Timur Tengah. Kedua potongan ujung dari ayat tersebut sangat jauh sekali berbeda maknanya, yang cetakan baru memberi kesan negatif dan yang cetakan lama positif.
Pada Alkitab cetakan baru tertulis Seperti keledai liar dan pada cetakan lama tertulis bagai keledai hutan, walaupun maknanya sama, tapi pengertiannya bukan negatif, sebab istilah atau julukan kepada Ismail Seperti keledai liar atau bagai keledai hutan, itulah hanya bahasa kiasan saja.
Julukan bagi Ismail tersebut seperti keledai liar adalah orang yang hidup sebagai orang yang hidup dipandang gurun yang panas dengan segala resiko dan tantangan dan ujian yang sangat berat. Jadi itu bukan bermakna negatif, tetapi positif.
Coba kita simak beberapa ayat Alkitab di bawah ini yang berbicara dalam bahasa kiasan tentang Ismail, Yehuda dan dan bangsa Israil dan juga terhadap Yesus, apakah ayat-ayat di bawah ini menunjukkan negatif?
Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan setiap orang dan tangan setiap  orang akan melawan dia, dan ditempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya. (Kej 16:12)
Yehuda adalah seperti anak singa; setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya? (Kej 49:9)
Lihat, suatu bangsa, yang bangkit seperti singa betina, dan yang berdiri tegak seperti singa jantan, yang tidak membaringkan dirinya, sebelum ia memakan mangsanya dan meminum darah dari yang mati dibunuhnya. (Bil 23:24)
Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata : Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia (Yoh 1:29)
Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata : Lihatlah anak domba Allah! (Yoh 1:36)
Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. (I Korintus 5)
Jika diterjemahkan secara hurufiah bahwa Ismail kelakuannya  seperti keledai liar beneran, apakah juga Yehuda kelakuannya seperti singa jantan atau singa betina yang sangat buas membunuh,  menerkam, memakan serta meminum darah mangsanya?
Dan apakah Yesus seperti anak domba benaran dan apakah anak domba bisa mengampuni dosa manusia?
Dan apakah Yesus benar-benar disembelih seperti anak domba benaran? Tentu saja tidak! Kenapa? Sebab semua itu hanyalah merupakan kiasan yang punya arti positif bukan negatif.
Umat Islam dalam membaca ayat Alkita seperti Yesus anak domba Allah atau Yesus adalah anak domba Paskah, tidak akan serta merta mengartikan sebagai hal yang negatip.
Demikian juga dengan Ismail disebut seperti keledai liar, janganlah umat Kristiani langsung manganggap itu sebagai hal negatip.
Dalam kitab suci Al Quran, Allah SWT sangat memuliakan nabi Ismail bersama nabi-nabi lainnya, sebab mereka itu adalah orang-orang pilihan-Nya, yang tidak mungkin punya akhlak yang buruk atau tercela. Perhatikan ayat Al Quran di bawah ini :
 
Wa ismaaiila wal yasaa wa yuunusa wa luuthaw wa kullan fadhdhalnaa alal aalamiin. Wa min aabaa-ihim wa dzurriyyaatihim wa ikhwaanihim waj tabainaahum wa hadainaahum ilaa shiraathim mustaqiim.
Dan (juga) Ismail, Ilyasa, Yunus dan Luth, semuanya Kami lebihkan (derajatnya) dari lain-lain manusia dan (Kami lebihkan pula) di antara bapak-bapak, keturunan dan saudara-saudara mereka, Kami pilih dan Kami tunjuki mereka ke jalan yang lurus. (Q.S. 6 Al Anaam 86:87)
Pertanyaan Keenam
Benarkah Yesus tidak pernah berbuat dosa?


Cobalah simak ayat Alkitab berikut ini :
Ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, ibunya dan saudar-saudarnya berdiri di luar dan berusaha menemui dia. Maka seorang berkata kepadanya : Lihatlah, ibumu dan saudara-saudaramu ada di luar dan berusaha menemui engkau. Tetapi jawab Yesus kepada orang yang menyampaikan berita itu kepadanya : Siapa ibuku? Dan siapa saudara-saudaraku? Lalu katanya, sambil menunjuk ke arah murid-muridnya : Ini ibuku dan saudara-saudaraku! Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapaku di sorga, dialah saudaraku laki-laki, dialah saudaraku perempuan, dialah ibuku. (Mat 12:46-50)
 
Ayat di atas memberikan kesan bahwa Yesus menganggap ibunya adalah sebagai orang yang tidak melakukan kehendak Bapanya (Allah) di surga. Ini merupakan pelecehan terhadap ibunya sendiri sebagai seorang yang tidak taat.
Ucapan Yesus tersebut bertentangan dengan nasihatnya sendiri dalam ayat-ayat Perjanjian Baru seperti di bawah ini:
Kata Yesus: hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Mat 19:19)
Hormatilah ayahmu dan ibumu seperti yang diperintahkan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu." (UI 5:16)
Sebagai umat Islam, kami tidak yakin bahwa Yesus berani mengatakan terhadap ibunya yang telah melahirkannya seperti yang tertulis pada Injil Markus 12:46-50 di atas tadi. Tidak mungkin Yesus berbuat kesalahan sefatal itu apalagi terhadap orang yang melahirkan dan membesarkannya. Yang salah pasti si penulis Injil tersebut, bukan Yesus!
Al Quran justru berbicara sebaliknya, yaitu Nabi Isa sangat memuliakan ibunya, bahkan Nabi Isa mambela ibunya ketika ibunya dituduh sebagai seorang wanita berbuat zinah.
Perhatikan ayat-ayat Al Quran surat 19 Maryam 27-34 sebagai berikut:
 
Fa atat bihii qaumahaa tahmilihuu qaaluu yaa maryamula qad jiti syai-an fariyyaa.
Maka Maryam membawa bayi itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Mereka berkata, : Hai Maryam, sesungguhnya engkau telah melakuka suatu perkara besar. (QS. 19 Maryam 27)

Yaa ukhta haaruuna maa kaana abuukim ra-a sau-iw wa maa kaanat ummuki baghiyyaa.
Hai saudara perempuan Harun,[1] ayahmu bukanlah seorang laki-laki jahat dan ibumu bukan seorang perempuan yang berbuat serong. (QS. 19 Maryam 28)
fa asyaarat ilaihi qaaluu kaifa nukallimu man kaana fil mahdi shabiyyaa.
Maka Maryam mengisyaratkan kepada anaknya. Mereka berkata, Bagaimana kamu berbicara dengan bayi yang masih dalam buaian? (QS. 19 Maryam 29)
Qaala innii abdullaahi aataaniyal kitaaba wa jaalanii nabiyyaa.
(Bayi)  berkata, Sesungguhnya aku adalah hamba Allah. Allah memberiku kitabdan menjadikan aku seorang nabi. (QS. 19 Maryam 30)
Wa jaalanii mubaarakan ainamaa kuntu wa aushaanii bish shalaati waz zakaati maa dumtu hayyaa.
Dan Dia menjadikan aku orang yang diberkati di mana saja aku berada. Dan Dia memerintahkan aku shalat dan zakat selama aku hidup. (QS. 19 Maryam 31)
Wa barram bi waalidatii wa lam yajalnii jabbaaran syaqiyyaa.
Dan berbuat baik kepada ibuku dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. (QS. 19 Maryam 32)
Was salaamu alayya yauma wulidtu wa yauma amuutu wa yauma ubatsu hayyaa.
Dan keselamatan atasku pada hari aku dilahirkan dan pada hari aku wafat dan pada hari aku bangkitkan hidup kembali. (QS. 19 Maryam 33)
Dzaalika iisabnu maryama qaulal haqqil ladzii fiihi yamtaruun.
Demikianlah (kejadian) Isa putera Maryam. Itulah perkataan yang benar yang mereka meragukannya. (QS. 19 Maryam 34)

Ayat-ayat tersebut melukiskan bagaiman Al Quran membela tuduhan terhadap nabi Isa (Yesus) dan ibunya Maryam. Sekarang marilah kita lihat, bagaiman Al Quran menempatkan Maryam ibunya nabi Isa as sebagai berikut:
Wa idz qaalatil malaa-ikatu yaa maryamu innallahaahashg thafaaki wa thaharaki wash thafaaki alaa nisaa-Ilaalamiin.
Dan ingatlah ketika malaikat berkata, Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih engkau, mensucikan dan melebihkan engaku atas sekalian perempuan yang ada di dalam alam (pada masa itu).(Q.S. 3 Ali Imraan 42)

Ayat tersebut melukiskan batapa Al Quran sangat meuliakan Maryam. Bahkan dalam Al Quran ada surat Maryam, sementara dalam Alkitab, tidak dijumpai nama surat Maryam. Satu-satunya kitab suci yang mengabadikan dan memuliakan ibunya nabi Isa as (Maryam) melebihi dari sekalian perempuan hanyalah Al Quran.
Kemudian pada ayat Injil Markus 5:1-14 seperti berikut ini, jika kita baca dengan cermat, dan menggunakan logika, akan kita temukan kesalahan yang ditimpakan kepada Yesus:

Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa. Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui dia. Orang itu diam di sana dan tidak ada seorang pun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai, karena sudah dibelenggu dan dirantai, tetapu rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorang pun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak dan memukuli dirinya dengan batu. Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya, dan dengan keras ia berteriak: Apa urusanmu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Maha Tinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!  Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya : Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini! (Markus 5:1-8)

Kemudian Ia bertanya kepada orang itu: Siapa namamu? Jawabnya : Namaku Legion, karena kami banyak. Ia (roh jahat) memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu. Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan, lalu roh-roh itu meminta kepadanya, katanya: Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya! Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kiranya dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang  ke dalam danau dan mati lema sdi dalamnya. Maka larilah penjaga penjaga babi itu dan menceritakan hal itu di kota dan di kampung kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi. (Markus 5:9-14)
 
Setelah kita baca dan simak dengan seksama jalan ceritanya, maka timbul pertanyaan sebagai berikut:
Siapakah yang membunuh 2000 ekor babi ternak tersebut?
Jika Yesus itu Tuhan, mengapa dia tidak menggunakan kekuasaannya mengusir roh jahat itu tanpa harus mengorbankan ternak orang  sebanyak itu?
Apakah membunuh binatang yang dipelihara atau diternak orang sebayak 2000 ekor tidak berdosa?
Jika Yesus  mengajarkan kasih, kenapa Yesus lebih kasih kepada si roh jahat ketimbang pemilik ternak.
Siapakah yang bersalah dalam hal auat peristiwa tersebut; Yesus, peternak babi, ataukah si roh jahat?
Siapakah yang bersalah dalam hal atau peristiwa tersebut, si peternak babai itu atau si roh jahat, ataukah Yesus?
Mungkin ada sebagian umat Kristiani yang beranggapan bahwa dalam peristiwa tersebut terlihat betapa hebatnya Yesus. Bayangkan saja kehebatannya, dimana dia bisa memindahkan roh-roh jahat itu dalam sekejap ke babi-babi sebanyak 2000 ekor.
Padahal, jika kita membacanya dengan seksama, justru di sinilah tanpa mereka sadari bahwa Yesus telah ditempatkan :
Yesus lebih sayang kepada roh jahat daripada peternak babi.
Yesus telah dikibuli oleh roh jahat karena mngabulkan permintaannya.
Yesus telah membuat kerugian besar terhadap peternak babi.
Yesus tidak punya kuasa mengusir roh jahat tanpa mengorbankan ternak orang.
Yesus tidak kasihan melihat babi yang tidak bersalah itu mati perlahan-lahan dalam danau.
Yesus tidak menunjukkan akhlak yang mulia dengan meminta maaf pada si peternak babi, karena telah mebuat ternaknya yang begitu besar jumlahnya 2000 ekor mati sekaligus.
Jika mau jujur, dari jalan cerita tersebut jelas sekali terlihat bahwa Yesus telah melakukan kesalahan cukup besar yang pantas disebut sebagai perbuatan dosa. Tetapi bagi ummat Islam, Yesus (Nabi Isa) tidak berdosa dan tidak pernah sekalipun dia melakukan hal-hal yang tidak terpuji sehingga membuatnya berdosa. Di dalam Al Quran sebelumnya sudah dinubutkan oleh Allah Swt, bahwa ibunya Siti Maryam akan melahirkan eseorang anak laki-laki yang suci. Perhatikan ayat Al Quran sebagai berikut :
Qaala innamaa ana rasuula rabbika li ahaba laki ghulaaman zakiyyaa.
(Jibril) berkata, Aku hanyalah utusan Tuhanmu untuk memberikan kepadamu seorang anak laki-laki yang suci. (Q.S. 19 Maryam 19)
Bahkan dalam ayat lain Allah mamberikan kesaksian bahwa Isa As (Yesus) adalah dekat dengan-Nya dan termasuk salah satu orang yang terkemuka di dunia dan akherat, sebagaimana firman-Nya:

Idz qaalatil malaa-ikatu yaa maryamu innallaha yabasysyiruki bi kalimatim minhus muhl masiihu iisabnu marya-ma wajiihan fid dun-yaa wal aakhirati wa minal muqarrabiin.
(Ingatlah) ketika malaikat berkata, Hai Maryam, sesungguhnya Allah menberi kabar gembira kepada engkau  dengan perkataan (perintah)[2] dari Allah, namanya Almasih Isa putera Maryam, seorang yang terkemuka di dunia dan di akhirat dan salah  seorang daripada orang-orang yang dekat (kepada Allah). (Q.S. 3 Ali Imraan 45)

Semua nabi sejak dari nabi Adam sampai dengan nabi Muhammad saw, termasuk nabi Isa as (Yesus), pasti mereka termasuk orang-orang yang dipilih oleh Allah, dan semuanya pasti terkemuka di dunia dan di akherat serta dekat denga Allah.  Sebagi orang pilihan yang dekat dengan Allah, tentu setiap perbuatan mereka selalu dikontrol Allah. Jadi sangat tidak mungkin nabi Isa as (Yesus) melakukan hal-hal yang tidak terpuji apalagi menjurus kepada suatu perbuatan yang membuatnya berdosa. Jadi dalam hal ini, penulis Alkitablah yang salah, bukan nabi Isa atau Yesus!!
CATATAN : [1]. Maryam dipanggil saudara perempuan Harun, karena ia seorang wanita yang shaleh seperti keshalehan Nabi Harun a.s. , [2]. Maksudnya: membenarkan kedatangan seorang nabi yang diciptakan dengan kalimat kun (jadilah) tanpa bapak yaitu nabi Isa a.s.
Pertanyaan Ketujuh
Benarkah Yesus Juru Selamat Bagi Semua Manusia?


Dalam agamapun, setiap nabi yang diutus Allah untuk mereka, merupakan Juruselamat atau penyelamat bagi mereka. Artinya selam mereka mau mengikuti ajaran nabi tersebut, insya Allah mereka akan mendapatkan jalan keselamatan dunia Akhirat. Dan jika mereka mengingkari ajaran nabi tersebut, maka tidak ada jaminan keselamatan bagi mereka.
Istilah Juruselamat yang diberikan pada nabi tersebut, tidaklah serta merta berarti semua umatnya akan dijamin olehnya masuk surga atau mendapatkan keselamatan duni akhirat.
Setiap manusia yang mau mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat tentu memerlukan beberapa persyaratan yang harus mereka lakukan, bukan hanya asal percaya saja kepada Yesusu lalu dijamin masuk surga.
Sebab jika hanya asal apercaya kepada Yesus, rasanya tidak ada umat Islam yangtidak percaya kepada Tesus yang disebut nabi Isa as. Bahkan tidak sempurna Iman seorang muslim jika tidak mengakui dan mengimani terhadap semua nabi, temasuk nabi Isa as.(Yesus).
Tetapi kepercayaan atau keimanan umat Islam kepada Yesus (nabi Isa as), tidaklah sama seperti umat kristiani mengimani kepadanya.
Jika dalam agama Kristen, tidaklah akan masuk surga atau selamat jika tidak mengimani Yesus sebagai Tuhan, sebagaimana ayat Alkitab sebagai berikut:
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan(Roma 10:9).
Ayat tersebut merupakan bagian dari keimanaan umat Kristiani, artinya harus percaya kepada Yesus sebagai Tuhan, maka pasti dijamin akan masuk surga.
Tetapi menurut pandangan serta kepercayaan umat Islam, jika kita percaya Yesus sebagai Tuhan atau Alah yang menjelma jadi manusia, justru disinilah kita tidak mungkinakan selamat. Kenapa? Sebab menurut keimanan orang muslim, Yesus (nabi Isa as) beliau hanyalah seorang hamba Tuhan atau nabi atau Rosul Allah Atau utusan Allah, bukan Tuhan.
Dengan mengaku Yesusu sebagai Tuhan, berarti telah berbuat dosa syirik. Sementara dalam Islam, dosa syirik (mempersekutukan Allah dengan lainnya) tidak akan diampuniaAllah.
Jika umat Kristiani mengklaim bahwa hanya Yesus satu-satunya Juruselamat bagi manusia, itu sama sekali tidak benar, sebab umat beragama lain pun akan mengklaim bahwa mereka sendiri juga punya Juruselamat. (Roma 10:9)
Menurut pandangan umat Islam, tidaksemua nabi sebagai Juruselamat bagi semua manusia atau alam semesta, kecuali nabi yang diutus terakhir, penutup para nabi yaitu Muhammad Saw. Nabi-nabi selain dia adalah hanyalah utusan untuk kaumnya, atau sebagai Juruselamat bagi kaumnya saja. Perhatikan ayat Alkitab sebagai berikut:
dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juru selamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. (Kis 13:23)
Yesus memberikan kesaksian sebagai berikut:
Kedua belas murud itu diutus oleh Yesus dan ia berpesan kepada mereka : Janganlah kamu menyimpang kejalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota bangsa lain atau masuk ke dalam orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. (Mat 10:5-6)
Jawab Yesus : Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel . (Mat 15:24).
Berdasarkan ayat-ayat Alkitab tersebut, maka jelaslah bahwa Yesus adalah Juruselamat, tetapi hanya sebagai juruselamat bagi kaumnya saja, yaitu bani Israel.
Allah berfirman dalam Al Quran bahwa nabi Isa as (Yesus) diutus untuk Bani Israel saja.

 
wa yuallimuhul kitaaba wal hikmata wat tauraata wal injiil wa rasuulan ilaa banii israa-iila.
dan dia mengajarkan kepadanya kitab,[1] hikmah, Taurat dan injil, dan menjadi Rosul kepada Bani Israel�� (Qs 3 Ali Imraan 48)

"Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman." (Qs 3 Ali Imraan 49)
 

inhuwa illaa abdun an amna alaihi wa jaalnaahu matsalal li banii israa-iil.
dan (Isa) tidak lain hanyalah seorang hamba yang telah kami beri karunia (Kenabian) atasnya dan kami menjadikannya sebagai teladan bagi Bani Israil.[2] (Qs 43 Az Zukhruuf 59).

Berdasarkan ayat Alkitab dan Al Quran, jelas bahwa nabi Isa as. (Yesus) beliau adalah Juruselamat  tetapi hanya bagi kaumnya saja yaitu bani Israel.
Jika ayat mengtakan bahwa nabi Isa di utus untuk seluruh dunia, berarti ayat itu bertentangan dengan kesaksian Nabi Isa as.
Juruselamat bagi semua manusia atau nabi Isa diutus untuk seluruh manusia atau seluruh alam semesta, hanyalah Allah SWT. Alkitabpun mebenarkannya:
 
Aku, Akulah Tuhan dan tidak ada Juruselamat selain dari pada-Ku. (Yesaya 43:11)
Beritahukanlah dan kemukakanlah alasanmu, ya, biarlah mereka berunding bersama-sama : Siapa yang Mengabarkan hal ini dari Zaman purbakala, dan memberitahukannya dari sejak dahulu? Bukankah Aku, Tuhan? Tidak ada yang lain, tidak ada Allah dari pada-Ku Allah yang adil dan Juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku! (Yesaya 45:21)
Tetapi Aku adalah Tuhan, Allahmu sejak di tanah Mesir, engkau tidak mengenal Alah kecuali Aku dan tidak ada juruselamat selain dari Aku! (Hosea 13:4).
Ayat-ayat Alkitab (Bible) tersebut semuanya memberi kesaksian bahwa Juruselamat yang sebenarnya bagi seluruh umat manusia, hanyalah Allah SWT. Sementara Yesus hanyalah Juruselamat bagi kaumnya saja yaitu Bani Israel.

CATATAN : [1]. Al Kitab di sini ada yang menafsirkan dengan pelajaran menulis, dan ada pula yang menafsirkannya dengan kitab-kitab yang diturunkan Allah sebelumnya selain Taurat dan Injil., [2]. Ayat ini menegaskan pandangan Islam terhadap kedudukan lsa a.s.
Pertanyaan Kedelapan
Benarkah Silsilah Yesus lebih Mulia  daripada Silsilah Nabi Muhammad saw?


Benarkah silsilah moyang Yesus melalui Ishak dengan ibunya Sara, lebih mulia daripada silsilah moyangnya nabi Muhammad melalui Ismael dan ibunya yang bernama Hagar?
Pertanyaan ini sangat menarik sekali, sebab banyak umat Kristiani yang berpendapat seperti itu. Bahkan dalam berbagai brosur diterbitkan oleh salah satu lembaga Kristen yang tersebar kemana-mana, seolah ingin membentuk seatu opini dimasyarakat muslim maupun Kristen bahwa leluhur nabi Muhammad yaitu Ismael dengan ibunya Hagar hanyalah merupakan orang turunan budak yang tekutuk.
Setelah kami teliti dalam Alkitab, ternyata tuduhan itu sama sekali tidaklah beralasan. Memang Hagar hanyalah seorang budak atau pembantu rumah tangga tetapi apakah seorang budak atau pembantu rumah tangga dimata Allah lebih rendah daripada majikannya? Ternyata tidak, sebagaimana telah dibuktikan pada pertanyaan pertama, dimana tuduhan tersebut jusrtu dibantah oleh Alkitab itu sendiri,
Jika Tuhan dalam Alkitab membeda-bedakan orang hanya karena status sosial saja, berarti tidak pantas Dia itu bisa disebut Tuhan, sebab Tuhan itu Maha Adil. Dimata Tuhan semua umat manusia sama kedudukannya. Yang membedakan mereka hanyalah ketaqwaan kepada-Nya saja, karena Dia tidak membeda-bedakan orang (Ulangan 10:17, Mazmur 22:25, Kis 10:34-35 dan Kol 3:25). Yang paling mulia disisi-Nya ialah yang paling bertaqwa, sebagaimana firman-Nya dalam Al Quran :

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS 49 Al Hujuraat 13) 
 
Inna akramakum indallaahi atqaakum.
Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah yang lebih taqwa diantara kamu."
Sekarang mari kita lihat ayat Alkitab itu sendiri, apakah perkawinan Abraham dan Hagar bermasalah atau tidak.

Perkawinan Abraham dan Hagar
Adapun Sarai, ia mempunyai seorang hamba perempuan, orang mesir, Hagar namanya. Berkatalah Sarai kepada Abraham : Engkau tahu, Tuhan tidak memberikan aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu ; mungkinoleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak. Dan Abraham mendengarkan perkataan Sarai. Jadi Sarai, istri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesiar itu, - yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah  Kanaan  -, lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya. (Kej 16:1-3)
Dari ayat Alkitab  (Bible) tersebut, ternyata perkawinan antara Abraham dan Hagar tidak bermasalah, sebab yang menyuruh Abraham kawin dengan Hagar adalah Sara istri pertama Abraham. Soal Hagar hanya budaknya Sara, itu bukan masalah, sebab hal itu hanya sekedar perbedaan status sosial saja. Tetapi di mata Allah sudah sudah dijelaskantidak!
Sekarang marilah kita tengok dalam Alkitab itu sendiri, bagaimana perkawinan antara Abraham dengan Sara, apakah bermasalah atau tidak?

Perkawinan Abraham dan Sara
Lalu Abraham berangkat dari situ ke tanah Negeb dan ia menetap antara Kadesh dan Syur. Ia tinggal di Gerar sebagai orang asing. Oleh karena Abraham telah mengatakan tentang Sara, istrinya : Dia saudaraku, maka Abimelekh,raja Gerar, mengambil Sara. Tetapi pada waktu malam Allah datang kepada Abimelekh dalam suatu mimpi dan serta berfirman kepadanya : Egkau harus mati karena perempuan yang telah kau ambil itu; sebab ia sudah ia bersuami. Adapun Abimelakh belum menghampiri Sara. Berkatalah ia : Tuhan! Apakah Engkau membunuh bangsa yang tak bersalah? Bukankah orang itu sendiri mengatakan kepadaku: Dia saudaraku? Dan perempuan itu sendiri mengatakan : ia saudaraku. Jadi hal ini kulakukan dengan hati yang tulus dan dengan tangan yang suci. Lalu berfirmanlah Allah kepadanya dalam mimpi : Aku tahu juga, bahwa engkau telah melakukan hal itu dengan hati yang tulus, maka Akupun telah mencegah engaku untuk berbuat dosa terhadap Aku; sebab itu Aku tidak membiarkan engkau menjamah dia. Jadi sekarang, kemablikanlah istri orang itu, sebab dia seorang nabi; ia akan berdoa untuk engkau, maka engkau tetap hidup; tetapi jika engkau tidak mengembalikan dia, ketahuilah, engkau pasti mati, dan semua orang yang bersama-sama dengan engkau. Keesokan harinya pagi-pagi Abimelekh memanggil semua hambanya dan memberitahukan seluruh peristiwa itu kepada mereka, lalu sangat takutlah orang-orang itu kemudian Abimelekh memanggil Abraham dan berkata kepadanya: Perbuatan apakah yang kau lakukan ini kepada kami, dan kesalahan apakah yang kulakukan terhadap engakau, sehingga engaku menentang dosa besar atas diriku dan kerajaanku? Engkau telah berbuat hai-hal yang tidak patut kepadaku. : Lagi kata Abimelekhkepada Abraham : Aku berpikir: Takut akan  Allah tidak ada tempat ini;tentulah aku akan dibunuh karena isteriku. Lagipula ia bemar-benar saudaraku, anak ayahku, hanya bukan anak ibuku, tetapi kemudian ia menjadi isteriku. (Kej 20:1-12)

Dari jalan cerita dari Abraham dalam Alkitab tersebut, memberikan kesan buruk kepada kita sebagai berikut:
Hanya karena takut kepada raja, Abraham rela memberikan isterinya.
Abraham tidak pantas harus mengawini adiknya sendiri, anak ayahnya dari isteri yang lain.
Abraham tidak amanah kepada seorang raja daripada Allah.
Abraham tidak amanah dalam menjaga kehormatan isterinya.
Abraham bukanlah seorang suami yang baik.
Timbullah pertanyaan, Apakah sah perkawinan Abraham dan Sara?
Untuk itu biarlah Alkitab sendiri yang akan memberiakan jawaban. Marilah kita simak firman Allah dalam Alkitab (Bible) sebagai berikut:
Bila seorang laki-laki mengambil saudaranya perempuan, anak ayahnya atau anak ibunya,maka mereka bersetubuh, maka harus suatu perbuatan sumbang, dan harus dilenyapkan didepan orang-orang sebangsanya; orang itu telah menyingkap aurat saudarnya perempuan, maka ia harus menaggung kesalahannya sendiri. (Imamat 20:17)
Terkutuklah orang yang tidur dengan saudaranya perempuan, anak ayah atau anak ibunya. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata : Amin (Ulangan 27:22)

Ayat Alkitab tersebut memberikan jawaban yang telah bisa dipercaya, sebab diambil langsung dari Alkitab sebagai firman Allah. Karena jawaban tersebut berasal dari Allah, maka jelas bahwa perkawinan Abraham dengan Sara justru bermasalah besar, karena ternyata mereka berdua harus dilenyapkan diantara orang-orang sebangsanya, karena Abrahaam telah menyingkap aurat saudaranya perempuan. Dengan demikian berarti perkawinan Abraham dengan Hagar (leluhur Muhammad Saw.) justru yang telah mulia di sisi Allah.
Kalau Alkitab melecehkan dan meneppatkan sebagai suami yang tidak pantas karena mela-kukan hal-hal yang tercela, bagaimana Al Quran berbicara tentang Nabi Ibrahim. Perhatikan ayat Al Quran sebagai berikut

wa idzib talaa ibraahiima rabbuhuu bi kalimaa-tin fa atammahunna qaala innii jaailuka lin naasi imaaman qaala wa min dzurriyyatii qaa laa yanaalu ahdizh zhaalimiin.
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim diuji[1] Tuhannya dengan beberapa kali kalimat (Perintah dan larangan), lalu Ibrahim melaksanakannya dengan baik. Allah berfirman, Sesungguhnya Aku akan menja-dikan  engkau pemimpin bagi manusia. Ibrahim berkata (berdoa), Dan dari keturunanku[2] (juga)! Allah berfirman, Janjiku (ini) tidak diperoleh orang-orang yang zalim. (Qs 2 Al Baqarah 124)
maa kaama Ibraahiimu yahuudiyyaw wa laa nashaaniyyaw wa laakin kaana kanifam muslimaw wa maa kaana minal musyrikiin.
Tiada Ibrahim itu orang yahudi dan tidak (pula) orang Nasrani, tetapi dia seorang yang lurus[3] lagi muslim, dan dia tidak termasuk orang-orang musyrik. (Qs 3 Ali Imraan 67)

wa man ahsanu diimim man aslama wajhahuu lillaahi wa huwa mushinuw wat tabaa millata ibraahiima maniifaw wat takhadzallaahu ibtaahiima khaliilaa.
Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang menyerahkan dirinya kepada Allah sedang dia berbuat kebaikan dan dia mengikuti ibrahim yang lurus? Dan Allah menjadikan Ibrahim kesayangan-Nya. (Qs 4 An Nisaa 125).

Sungguh sangat luar biasa Allah memuji dan memuliakan nabi Ibrahim dalam Al Quran, dimana ujian Allah berikan kepadanya dilaksanakannya dengan sabar dan baik, bahkan Ibrahim dijadikan sebagai seorang pemimpin bagi umat manusia. Lebih daripada itu Allah jadikan Ibrahim sebagai orang kesayangan_Nya. Subhanallah!!
CATATAN : [1]. Ujian terhadap Nabi Ibrahim a.s. diantaranya: membangun Ka'bah, membersihkan ka'bah dari kemusyrikan, mengorbankan anaknya Ismail, menghadapi raja Namrudz dan lain-lain. , [2].Allah telah mengabulkan doa Nabi ibrahim a.s., karena banyak di antara rasul-rasul itu adalah keturunan Nabi Ibrahim a.s. [3]. Lurus berarti jauh dari syirik (mempersekutukan Allah) dan jauh dari kesesatan.
Pertanyaan Kedelapan
Benarkah Silsilah Yesus lebih Mulia  daripada Silsilah Nabi Muhammad saw?


Bagaimana Perkawinan Yakub?
Kalau tadi perkawinan Abraham dengan Sara ternyata bermasalah besar, bahkan diancam hukum harus dilenyapkan dari orang-orang sebangsanya, maka sekarang marilah kita lihat bagaimana perkawinan dengan Sara yaitu Yakub (leluhurnya Yesus). Kalau kita baca kisah perkawinan Yakub ini, terkesan seperti cerita Novel, tapi ini benar-benar ayat Alkitab, bukan cerita Novel.
 
Laban mempunyai dua anak perampuan yang sudah tua namanya Lea dan yang lebih muda namya Rahel. Lea tidak berseri matanya, tetapi Rahel itu elok sikapnya dan cantik parasnya. Yakub cinta kepada Rahel, sebab ia berkata : Aku mau bekerja padamu tujuh tahun lamanya untuk menadapatkan Rahel, anakmu yang lebih muda itu. Sahut Laban : Lebih baiklah ia kuberikan kepadamu daripada orang lain; maka tinggallah padaku. Jadi bekerjalah Yakub tujuh tahun lamanya untuk mendapatkan Rahel itu, tetapi yang tujuh tahun itu dianggapnya seperti bebarpa hari saja, karena cintanya kepada Rahel. Sessudah itu berkatalah Yakub kepada Laban: Berikanlah kepadaku bekal istriku itu, sebab jangka waktuku telah genap, supaya akau akan kawin dengan dia. Lalu Laban mengundang semua orang di tempat itu, dan mengadakan perjamuan. Tetapi pada waktu malam di ambilnyalah Lea, anaknya, lalu dibawanya kepada Yakub. Maka Yakubpun menghampiri dia. Lagipula Laban memberikan Zilpa, budaknya perempuan, kepada Lea, anaknya itu, menjadi budaknya. Tetapi pada waktu pagi tampakah bahwa itu Lea! Lalu berkatalah Yakub kepada Laban.Apakah yang kauperbuat terhadap aku ini? Bukankah untuk emnadapat Rahel aku bekerja kepadamu? Menagapa engkau menipuku? Jawab Laban: Tidak bisa orang berbuat demikian di tempat kami ini, mengawinkan adiknya lebih dahulu daripada kakaknya. Maka genapilah tujuh hari perkawinanmu dahulu   dengan anakku ini; kemudian anakku yang lainpun akan diberikan kepadamu sebagai upah, asal engaku bekerja pula padaku tujuh tahun lagi. (Kej 29:16-27)
Maka Yakub berbuat demikian; ia menggenapai ketujuh hari perkawinan-nya denganm Lea kemudian Laban memeberikannya pada Rahel, anak itu, menjadi istrinya. Lagipula Laban memberikan Bilha, budaknya perempuan kepada Rahel,  anaknya itu menjadi budaknya. Yakub mengahmpiri Yakub juga malah ia lebih cinta pada Rahel daripada Lea. Demikianlah ia bekerja pula pada Laban tujuh tahun lagi. (Kej 29:28-30)
 
Dari cerita tersebut, dapat kita ketahui bahwa pernikahan Yakub dan Lea tidak sah, sebab yang dinikahi Yakub pada waktu itu bukanlah Lea. Lagipula Laban (mertuanya Yakub) benar-benar menipu Yakub yaitu dengan cara menukar Rahel dengan Lea di saat  malam pengantin, hanya dengan alasan lebih tua, jadi tidak bisa dilangkahi. Tetapi bagaimana mungkin Yakub tidak tahu bahwa yang d ia tiduri semalaman itu adalah orang yang bukan istrinya yang tidak dicintainya dan tidak pula dinikahinya. Ini berarti Yakub telah berzina dengan wanita yang bukan istrinya. Kalau begitu anak-anak yang dilahirkan Lea dari Yakub adalah anak haram.

Yakub mengambil dua selir lagi
Kata Rahel: Ini Bilha, budak perempuanku, hampirilah dia, supaya ia melahirkan anak  di pangkuanku, dan supaya oleh dia akau mempunyai keturunan. Maka diberikannyalah Bilha, budaknya itu, pada Yakub menjadi istrinya dan Yakub menghampiri budak itu. (Kej 30:3-4)
Ketika dilihat Lea, bahwa  ia tidak melahirkan lagi, diambilnyalah Zilpa, budaknya perempuan, dan berikannya Yakub menjadi istrinya. (Kej 30:9)
Dari ayat tersebut dapat kita ketahui, istri Yakub adalah dua orang kakak beradik kandung (Lea dan Rahel).
Selir-selir Yakub adalah budak-budaknya dari dua istrinya sendiri dan dari keempat istrinya ini lahirlah 13 orang anak bagi Yakub. Inilah anak-anak keturunana Yakub dari keempat istrinya.
Anak-anak Yakub dari istrinya yang bernama Lea adalah sebagai berikut :
1.       Ruben
2.       Simeon
3.       Lewi
4.       Yehuda
5.       Isakhar
6.       Zebulon
7.       Dina (wanita)
Anak-anak Yakub dengan Bilha adalah:
8.       Dan
9.       Naftali
Sedangkan anak Yakub dnegan Zilpa, memiliki anak bernama:
10.   gad
11.   Asyer
Anak Yakub dengan Rahel adalah :
12.   Yusuf
13.   Benyamin

Salah asatu anak Yakub adalah wanita yang bernama Dina. Menurutv adat istiaadat bangsa Yahudi, nasab hanya diambil dari keturunan anak laki-laki, bukan dari anak wanita.
Jadi anak Yakub yang semuanya berjumlah 13 orang, karena yang satu wanita jadi yang dihitung hanya 12 orang jumalahnya.
Sekarang marilah kita lihat apaa yang terjadi dengan anak keturunan atau leluhur Yesus dari Ishak yaitu Yakub dengan Lea yang bernama Ruben.
Ketika Israel (Yakub) diam di negeri ini, terkadilah bahwa Ruben sampai tidur dengan Bilha, gundik ayahnya dan kedengaranlah hal itu kepad Israel (Yakub). (Kej 35:22a)
Ruben (cucunya Ishak) dan naka pertma Yakub dari strinya Lea, sementara Bilha adalah istri kedua dari Yakub. Ini berarti bahwa anaknya yang bernama Ruben tersebut selingkuh dengan istri bapaknya.
Jika Ruben anak pertama Yakub ternyata berakhlak sangat buruk seperti itu, sekarang marilah kita lihat bagaimana dengan anaknya Yakub yang keempat yang bernama Yehuda (cucunya Ishak). Apakah akhlaknya Yehuda lebih baik daripada akhlaknya Ruben, kakak kandungnya. Maaf sekali ini bukan cerita Novel, tapi sangat mirip bahkan lebih dari cerita Novel beneran. Ikutilah jalan cerita dalam Alkitab seperti di bawah ini:
Yehuda: Cucu Ishak, leluhur Yesus
Pada waktu itu Yehuda meninggalkan saudar-saudaranya dan menumpang pada seorang Adulam, yang namaanya Hira. Di situ Yehuda melihat anak perempuan dari keturunan Kanaan ; yang bernama Syua. Lalu Yehuda kawin dnegan perempaun itu dan menghampirinya. Perempuan itu mengandung, dan malahirkan se0orang anak laki-laki dan menamai anak itu Er. Sesudah itu perempuan itu mengandung lagi, lalu melahirkan seorang anak laki-laki yang ia beri nama Onan. Kemudian perempuan itu malahirkan seorang anak laki-laki sekali lagi, dan menamai anak itu Syela. Yehuda sedang berada di Kezib, ketika anak itu lahir. Sesudah itu Yehuda mengambil bagi Er, anak sulungnya seorang istri yang bernamaTamar tetapi Er aanak sulungnya itu, adalah jahat di mata Tuhan, maka Tuhan membunuh dia . lalu berkatalah Yehuda kepada Onan: hampirilah istri kakamu itu, kawinilah dengan dia dengan dia sebagaiganti kakakmu dan bangkitkanlah keturunan bagi kakakmu. Tetapi Onan tahu, bukan ia yang empunya keturunannya nanti, sebab itu setiap akali ia  menghmpiri istri kakaknya itu ia membiarkan maninya terbuang supaya ia jangan memberi keturunan kepada kakaknya. Tetapi yang dilakukan itu adalah jahat di mata Tuhan,  maka Tuhan membunuh ia juga. Lalu berkatalah Yehuda kepada Tamar, menantunya itu: Tinggallah sebagai janda di rumah ayahmu, sampai anakku Syela itu besar sebaba pikirnya : janagn-jangan ia mati sperti kedua kakaknya itu. Maka pergilah Tamar dan tinggal di rumah ayahnya. Setelah beberapa lama matilah anak Syua, istri Yehuda. Habis berkabung pergilah Yehuda ke Timna, kepada orang-orang yang menggunting bulu domabanya, bersama dengna Hira, sahabatnya, orang Adulam itu. Ketika dikabarkan kepada Tamar: Bapa mertuamu sedang di jalanTimna untuk menggunting bulu domba-dombanya, maka ditinggalkanyyalah pakaian kejandaannya, ia bertelekung dan berselubung, lalu pergiduduk di pintu masuk Enaim yang dijalan ke Timna, karena dilihatnya , bahwa Syela telah menjadi besar, dan dia tidak diberikan juga kepada Syela itu untuk menjadi istrinya. Ketika Yehuda melihat dia, disnagkanyalah dia seorang perempuan Sundal, karena ia menutupi mukanya. Lalu berpalinglah Yehuda mendapatkan perempuan yang d ipinggir jalan itu serta berkata: Marilah, aku mau menghampiri engkau, sebab ia tidak tahu, bahwa perempuan itu menantunya. Tanya perempuan itu : Apakah yang kau berika kepadaku, jika engkau menghampiri aku jawabnya : Aku akan mengirimkan kepadamu se\ekor anak kambing dari kambing dombaku kata perempuan itu : Asal engkau memberika tungganngannya sampia engaku mengirimkannyua kepadaku. Tanyanya :Apakah tunggangan yang harus kuberikan  kepadamu? jawab perempuan itu : Cap materaimu serta kalungmu dan tongkat yang ada di tanganmu itu. Lalu diberikannyalah semuanya itu kepadanya, mak ia menghampirinya. Perempuan itu mengandung dari padanya. Bangunlah perempuan itu lalu pergi, ditinggalkannya telekungnya dan dikenakannya pula pakaian kejandaannya. Adapun Yehuda, ia mengirimkan anak kambing itu dengan perantara sahabatnya, orang Adulam itu, untuk mengambil kembali tunggangannya dari tangan perempuan itu, tertapi perempuan itu tidak dijumpainya lagi. Ia bertanya di tempat tinggal perempuan itu: Di mana perempuan jalang, yang duduk tadinya di pinggir jalan Enaim itu? jawab mereka : Tidak ada di sini perempuan jalang, Kemabalilah ia kepada Yerhuda dan berkata Tidak ada kujumpai dia; dan juga orang orang di tempat itu berkata: Tidak ada perempuan jalang di sini.  Lalu berkatalah Yehuda : Biarlah barng-barang itu dipegangnya, supaya kita jangan sampai menjadi buah olok-olok orang;  sungguhlah anak kambing itu telah kukirimkan, tetapi jika engaku tidak menjumpai perempuan itu. sesudah kira-kira tiga bulan dikabarkanlah kepada Yehuda: Tamar, menantumu, bersundal, bahkan telah mengandung dari persundalannya itu. Lalu kata Yehuda :Bawalah perempuan itu supaya dibakar. (Kej 38:1-24)
Waktu dibawa, perempuan itu menyuruh orang kepada mertuanya mengatakan : Dari laki-laki yang empunya barang inilah aku mengandung. Juga dikatakannya : Periksalah, siapa yang empunya cap materai serta kalung dan tongkat ini? Yehuda meringkas barang itu lalu berkata : Bukan aku, tetapi perempuan itulah yang benar, karena memang aku tidak memberikan dia, kepada Syela, anakku. Dan ia tidak bersetubuh lagi dengan perempuan itu pada waktu perempuan itu hendak bersalin, nyatalah ada anak kembar dalam kandungannya. Dan ketika ia bersalin seorang anak mengeluarkan tangganya, lalu dipegang oleh bidan, diikatnya dengan benang kirmizi serta berkata: Inilah yang keluar lebih dahulu keluar. Ketika anak itu menarik tanggannya kembali, keluarlah saudaranya laki-laki, dan bidan itu berkata : Alankah kuatnya engkau menembus keluar, maka anak itu dinamai Peres. Sesudah itu keluarlah saudaranya laki-laki yang tangannya telah terikat benang kirmizi itu lalu kepadanya diberi nama Zerah. (kej 38:25-30)

Dari ayat-ayat di muka, kita  dapat mengambil kesimpulan :
Yehuda mengawini Syua melahirkan Er, Onan, dan Syela
Er mengawini Tamar, mati dibunuh Tuhan.
Onan menikahi Tamar, mati dibunuh Tuhan
Syela???
Yehuda menzinahi menantunya, Tamar, melahirkan: Peres dan Zerah.
Er yang tidak jelas membuat suatu kesalahan dibunuh Tuhan. Maka jika kita salah mengoperasikan kalkulator atau komputer, akan terbaca tulisan di layar..Error.
Onan yang hanya membuangh mani keluar juga dibunuh oleh Tuhan. Makanya untuk mengabadikan orang yang membuang mani keluar disebut.Onani.
Syela ditunda-tunda perkawinannya, sehingga timbul dendam Tamar kepada Yehuda. Dalam sidang pengadilan, jika hakim menunda keputusan perkara, hal tersebut keputusan ..Sela.
Er dibunuh hanya karena dia berbuat suatu kesalahan yang kesalahan itupun tidak jelas apa kesalahannya. Onan dibunuh juga hanya karena dia membuang maninya keluar. Dibuang maninya keluar hanya karena tidak mau jika istrinya Tamar melahirkan, anaknya dinazabkan kepada kakaknya Er.
Kemudian terjadilah skandal perzinahan antara Tamar dan Yehuda (menantu dan mertua) karena dendam Tamar terhadap mertuanya, Yehuda, menundanya perkawinannya dengan Syela, anak satu-satunya Yehuda.
Yehuda menunda-nunda perkawinan Tamar dengan Syela, karena Yehuda khawatir jangan-jangan anaknya yang tinggal satu-satunya Syela akan mati juga. Perbuatan Yehuda menunda-nunda perkawinan Syela dengan Tamar inilah sehingga berakibat terjadinya skandal antara mertua dan menantu.
Oleh sebab itu dalam sidang pengadilan, jika hakin menunda suatu keputusan perkara, maka hal tersebut disebut dengan istilah Keputusan Sela.
Jika Er dan Onan dibunuh karena berbuat kesalahan yangs sepele, bagaimana perzinahan Tamar dengan Yehuda?? Dan hukuman apa yang paling pantas bagi ereka berdua. Jawaban tentu harus mendapatkan hukuman lebih berat daripada Er dan Onan.
Skandal antara mertua dan menantu ini menghasilkan, dua orang anak haram kembar yaitu Perez dan Zerah. Timbul pertanyaan; setujukah Anda jika Yehuda dan Tamar tidak dihukum mati? Setujukah Anda jika keduanya dan kedua  anak hasil perzinahannya, Perez dan Zerah, meduduki ranking orang-orang yang terhormat dari silsilah Yesus? Boleh percaya boleh tidak, tapi ini kenyataan yang tak terbantahkan, silahkan buka Alkitab dan baca ayat-ayat Injil tentang silsilah Yesus Kristus sebagai berikut:

Silsilah Yesus Kristus
nilah silsilah Yesus Krisdtur, anak Daud, anak Abraham. Abrahan memperanakkan Ishak, Ishak meperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan asaudara-saudaranya, Yehuda memprankkan Perez dan Zerah dari Tamar, Perez memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram, Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, Salmon memperanakkan Boas Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dariistri Uria, Salomo memperanakkan Rehabeam,  Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa, Asa memperanakkan  Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia, Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia, Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia, Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara pada waktu pembuangan ke Babel. Sesudah penmbuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel, Zxerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim memperanakkan Azor, Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud, Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. (Matius 1:1-16)
Sangat naif sekali pezinah seperti Yehuda dan Tamar yang melahirkan dua anak Perez dan Zerah dijadikan orang-orang yang menduduki tempat terhormat dalam silsilah Yesus Kristus. Ini berarti bahwa anak-anak Perez dan Zerah pun termasuk anak-anak keturunan dari anak-anak Haram, termasuk Yusuf suami Maria yang kemudian melahirkan Yesus Kristus. Naudzu bilaahi mindzaalik!!
Jika kisah di Alkitab menempatkan anak cucu keturunan Ibrahim yaitu Ishak, Yakub dan anak cucu mereka semuanya sebagai keturunan pezinah, bagaimana Al Quran berbicara tentang Ishak, Yakub bersama anak cucu mereka? Simaklah ayat Quran sebagai berikut :

Wadzur ibaadanaa ibraahiima wa ishaaqa wa yaquuba ulil aidii wal abshaar.
Dan ingatlah hamba-hamba kami Ibrahim, Ishaq dan Yakub, yang  mempunyai tangan (Kekuatan) dan pandangan yang jauh. (Qs 38 Shaad 45)

innaa akhlasnahum bi khaali shatin dzikred daar
Sesungguhnya kami telah mensucikan mereka degan suatu esucuai yang mengingatkan (manusia) akan negeri (akhirat). (Qs 38 Shaad 46)

wa innahum indanaa la minal mushthafainal akhyar.
Dan sesungguhnys mereka di sisi kami adalah orang-orang pilihan bagi terbaik. (Qs 38 Shaad 47)

wa wahabnaa lahuu ishaaqa wa yaquuba naafilataw wa kulla jaalnaa shaalihiin.
dan kami karuniakan kepadanya (Ibrahim) Ishak dan Yakub sebagi anugrah, dan semuanya kami jadikan orang-orang yang saleh.

wa jaalnaahum a-immatay yahduuna bi amrinaa wa auhainaa ilaihim filal khairaati wa iqaamash shalaati wa iitaa az zakaati wa kaanuu lanaa aabidiin.
dan kami jadikan mereka sebagai pemimpin yang memberiak petunjuk dengan perintah kami, dan kami wahyukan kepada mereka untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik dan menegakkan salat serta menunaikan zakat. Den mereka adalah orang-orang yang mengabdi kepada kami. (Qs 21 Al Anbiyaa 73)

Ayat-ayat Al Quran tersebut berbicara tentang kisah Nabi Ibrahim beserta anak cucunya, menunjukan bahwa mereka semua adalah orang-orang pilihan Allah yang tidak mungkin melakukan hal-hal atau perbuatan dosa besar. Sebagai Nabi Allah, tentu mereka dijaga dan dilindungi Allah dari segala perbuatan tecela.

Pertanyaan Kedelapan
Benarkah Silsilah Yesus lebih Mulia  daripada Silsilah Nabi Muhammad saw?


Bagaimana dengan Daud?
 Dalam injil Matius pasal 1 ayat1 disebutkan : Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud Anak Abraham.
Marilah kita lihat sepotng kisah nabi Daud yang cukup menarik alam Alkitab 2 Samuel  11:12-17 berikut ini
Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat penmbarinagnya, lalu berjalan-jalan diatas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh istana itu serang perempuan yang sedang mandi, perempuan itu sangat elok rupanya. Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang prempuan itu dan orang berkata :Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria orang Het itu.sesudah itu Daud menyuruh rang mengambil dia. Perempuan itu dating padanya, lalu daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersikan diri dari kenajisan. kemudian pulanglah perempuan itu kerumahnya. Lalu mengandunglah perempuan itu dandisuruhnya memberitahukan kepaa Daud, demikian : Aku mengandung
Lalu Daud menyuruh orang kepada Yoab mengatakan :Suruhlah Uria, orang Het itu, datang kepadaku. Maka Youb menyuruh Uria menghadap Daud. Ketika uria masuk menghadap dia, bertanyalah Daud tentang keadaan yaob dan tentara dan keadaan perang. Kemudian berkatalah Dau kepada Uria: pergilah kerumahmu dan basuhlah kakimu. Katika uria keluar dari istana , maka orang menyusul dia dengan membawa hadiah raja. Tetapi uria membaringkan diri didepan pintu istana bersama-sama hambanya dan tidak pergi kerumahnya. Diberitahukan kepada Daud, demikia: Uria tidak pergi kerumahnya. lalu berkatalah Daud kepaa Uria :Bukanka engkau baru pulang dari perjalananmu? Mengapa engkau tidak pergi kerumahmu. Tetapi Uria berkata kepada Daud :Tabut serta orang Israel dan orang Yehuda diam dalm pondok, juga tuanku Yoab dan hamba-hamba tuanku sendiri berkemah di padang : masakan akun pulang kerumahku untuk makan minum dan tidur dengan isteriku? Demi hidupmu dan nyawamu, aku takkan melakukan hal itu! kata Daud kepada Uria :Tinggallah hari ini disini. Besok aku akan melepas engkau pergi. Jadi Uria tinggal di Yerusalem pada hari itu. Keesokan harinya  Daud memanggil dia untuk makan dan minum dengan dia, dan Daud membuatnya mabuk. Pada waktu malam keluarlah Uria untuk berbaring ditempat tidurnya, bersama-sama hamba tuannya. Ia tidak pergi kerumahnya. Paginya Daud menulis surat kepada Yoab dan mengirimkannya dengan perantara Uria. Ditulisnya dalam surat itu, demikian: Tempat kanlah Uria dibarisan depan dalam pertempuran yang paling hebat, kemudian kamu mengundurkan diri daripadanya, supaya terbunuh mati. Pada waktu Yoab mengepung kota Raba, ia menyuruh Uria pergi ketempat yang diketahui ada lawan yang gagah perkasa. Ketika orang-orang kota meyerang dan berperang melawan Yoab, maka gugurlah beberapa orang dari tentara, dari anak buah Daud; juga Uria, orang Het itu, mati.

Dari kisah tersebut, dapat kita bayangkan, betapa bejatnya seseorang yang bernama Daud itu. Sudah isteri bawahannya ditiduri sampai hamil, dengan sengaja Daud mengadakan Pembunuhan berencana secara licik terhadap suami yang isterinya dihamili oleh Daud.
Ayat-ayat Alkitab tersebut benar-benar melukiskan kejahatan yang dilakukan Daud terhadap anak buahnya yang bernama Uria bawahannya sendiri. Dengan matinya Uria, maka isterinya yang cantik bernama Batsyeba milik Daud.
Dari hasil selingkuh Daud dengan isterinya Uria bernama Batsyeba tersebut lahirlah seorang anak yang bernama Salomo (Sulaiman). Ini berarti Salomo (sulaiman) adalah seorang anak haram hasil hubungan gelap Daud.
Ayat-ayat Alkitab tersebut sangat melecehkan seorang nabi Allah bernama Daud dengan perbuatan bejatnya yang sangat melampaui batas. Sebagaimana mungki Alah telah memilih Daud sebagai seorang Nabi-Nya, tetapi dia membiarkan Nabi Daud tergelincir kedalam perbuatan dsa yang sangat besar.
Benar tidak kisah Nabi Daud itu, kenyataannya telah ditulis dengan jelas dalam Alkitab.
Tetapi di dalam Al Quran tidak ditemui kisah seperti itu. Justru Al Quran sangat memuliakan Daud sebagai orang pilihan-Nya. Perhatikan ayat-ayat Al Quran ini:

Ishbir alaa maa yuquuluuna wadzkurabdanaa daawuuda dzal aidi innahuu awwaab.
Bersabarlah engkau atas apa yang mereka katakana, dan ingatlah hamba kami Daud yang mempunyai kekuatan, sesungguhnya dia adalah orang yang banyak kembali (kepada Allah). (Qs 38 Shaad 17)

Ya daawuudu innaa jaalnaaka khaalifatan fil ardhi fahkum baina naasi bil haqqi wa laa tattabiil hawaa fa yudhillaka an sabiilillaahi innal ladziina yaddhilluuna an sabiilillaahi lahum adzaabun syadiidum bi maa nasuu yaumal hisaab.
(Allah berfirman), hai Daud, sesungguhnya kami menjadikan engkau khalifah di bumi, maka berilah keputusan antara manusia dengan benar, dan janganlah engkau menuruti hawa nafsu, niscaya ia akan menyesatkan dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari Allah bagi mereka azab yang pedih karena melupakan hari perhitungan. (Qs 38 Shaad 26)

Bagaimana dengan salomo, anak haram hasil selingkuh Daud dengan Batsyeba, apakah dia termasuk orang sholeh? Ternyata Alkitab memberikan kesaksian bahwa Salomo hbi kawin, bahkan dia punya isteri terbanyak didunia sepanjang sejarah, yakni 700 isteri plus 300 gundik: ia mempunyai 700 isteri dari kaum bangsawan dan 300 gundik ; isteri-isteri itu menarik hatinya dari pada Tuhan.
Sulit dibayangkan bagaimana menggilir isteri-isterinya yang 1000 orang tersebut. Jika semalan ia harus menggilir seorang isteri, berarti membuttuhkan waktu sekitar 3 tahun baru kembali bias menggilir isteri pertamanya dan seterusnya. Dan pada waktu gilirannya tiba, ia akan mendapatkan sederetan anak-anaknya yang berumur sekitar 2 (dua) tahum dalam jumlah yang begitu banyak. Rasanya sulit memberi nama anak-anak yang ribuan orang. Tapi demikian kenyataanlah kisah nabi Salomo dalam Alkitab.
Itulah sekilas kisah nabi Salomo atau Sulaiman di dalam Alkitab. Sekarang bagaimana kisah nabi Sulaiman dalam kitab Suci Al- Quran?

Nabi Sulaiman sebaik-baik hamba
Menurut Al Quran, nabi Sulaiman (salomo) adalah hamba Allah yang sholeh:

wa wahabnaa li daawuuda sulaimaana nimal abdu innahuu awwab.
Dan kami karunikan bagi Daud, Sulaiman. Dia (Sulaiman) sebaik-baik hamba Allah, sesungguhnya dia banyak kembali kepada Allah. (Qs 38 Shaad 30)

Nabi Sulaiman mengerti bahasa burung

wa waritsa Sulaimaanu daawuuda wa qaala yaa ayyuha naasu ullimnaa manthiqath thairi wa uutiina min kulli syai in inna haadzaa la huwal fadhlul mubiin
Dan berkatalah Sulaiman mewarisi Daud[1] dan dia berkata,Hai sekalian manusia, telah diajarkan kepada kami bahasa burung dan diberikan kepada kami dari sesuatu sesungguhnya ini adalah suatu karunia yang nyata. (Qs 27 An Naml16)

Nabi Sulaiman mengendalikan jin, manusia dan burung

wa husyira li sulaimaanu junuu-duhuu minal jinni wal insi wath thairi fa hum yuu-zauun.
dan dikumpulkan kepada Sulaiman tentara dari jin, manusia dan burung, maka mereka dikelompokkan. (Qs 27 An Naml17)

Nabi Sulaiman bisa mengendalikan angin.
Sebagai nabi dan hamba Alah yang icintai-Nya, Sulaiman mendapatkan mukjizat bias mengendalikan angin:

wa li sulaimaanu riiha aashifatan tajrii bi amrihii ilal ardhil latii baarakna fiihaa wa kunnabi kulla syai-in alamiin.
Dan anginn kami tundukan bagi Sulaiman angina yang kutiup kencang yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang kami berkati padanya. Dan kami mengetahui tiap-tiap sesuatu. (Qs 21 AL Anbiyaa 81)

Nabi Suaiman biasa berbicara dengan Bahasa Semut

Hatta idzaa atawa ala waadin namli qaalat namlatuy ayyuhan namlud khuluu masaakinakum laa yahtimanna kum sulaimaanu wa junuuduhuu wa hum laa yasyuruun.
Hingga apabila mereka sampai dilembah semut, seekor semut berkata, Hai semut-semut, masuklah kesarang-sarang kamu agar Sulaiman dan balatentaranya tidak menginjak-injak kamu sedang mereka tidak menyadari. (Qs 27 An Naml 18)

Sungguh luar biasa Al Quran memuliakan dan mengagkat derajat nabi Sulaiman, begitu tiggi ilmu yang diberiakan Allah padanya. Sementara menurut Alkitab (Bible) dilukiskan bahwa nabi Sulaiman melakukan Hal-hal yang buruk dihadapan Allah, apalagi mengawini sebanyak 700 rang isteri dan 300 gundik!! Na udzubillaahimindzaalik!!

CATATAN : [1]. Maksudnya Nabi Sulaiman menggantikan kenabian dan kerajaan nabi Daud a.s. serta mewarisi ilmu pengetahuannya dan kitab Zabur yang diturunkan kepadanya.
Kesimpulan

Setelah kita baca seluruh isi tulisan dalam buku ini, ternyata tidak aa satu alas an apapun yang menyatakan bahwa leluhur nabi Muhammad saw yaitu Ismael dengan  ibunya Hagar (Siti Hajar) berasal dari bangsa terkutuk. Dilukiskan bahwa Hagar berasal dari bangsa Mesir, sementara bangsa Mesir adalah keturuman Ham yang terkutuk. Padahal  Ham bukan orang terkutuk, sebab bukan Allah yang mengutuknya tapi bapaknya Ham sendiri yaitu Nuh. Pada saat Nuh mngutuk Ham, Nuh baru sadar dari mabuk dan bugil.mestinya yang terkutuk ialah Nuh. Kenapa? Sebab tidak pantas seorang Nabi mabuk dan tidak  bisa dijadikan Hujjah untuk mendeskreditkan orang lain. Yang tidak masuk akal, yaitu sudah salah alamat mengutuk si Ham, malah dijadikan budak untuk kedua saudara kandungnya yaitu Sem dan Yafet. Ini menunjukkan Nuh sebagai orang yang tidak bermoral. Justru Ham yang berjasa, sebab ketika dilihat bapaknya mabok dan telanjang, dia lengsung meberitahukan kepada kedua saudaranya Sem dan Yafet untuk menutupi aurat bapaknya. (Kej 9:18-29)
Kemudian masalah perkawinan Abraham dengan Hagar, itupun tidak bermasalah, sebab ia mnyuruh kawin dengan Hagar adalah istri pertama Abraham yaitu Sara. (Kej 16:1-3). Solaj Hagar hanya seorang budak, itu hanyalah perbedaan status sosial saja. Sudah kami jelaskan pada bagian awal bahwa di mata Allah semua kedudukannya sama, yang membedakan hanyalah tingkat ketaqwaan kepada Allah Swt. Pembuktian bahwa Allah tidak membeda-bedakan orang, sudah kami buktikan bahwa di ambil berdasarkan ayat-ayat Alkitab itu sendiri yaitu (UI 10:17, MZM 22:25, Kis 10:34-35, Kol 3:25) dan juga menutur Al Quran (Qs 49:13) dari semua ayat-ayat Alkitab tersebut menunjukkan bahwa Hagar dan Ismail leluhurnya Nabi Muhammad bukan dari keturunan yang terkutuk, bahkan dari leluhur beliau semuanya diberkati oleh Allah swt.
Sementara leluhurnya Yesus berasal dari Abraham dengan Sara, justru semuanya pada bermasalah. Ternyata Abraham dan Sara adalah saudara satu ayah. Sara adalah anak bapaknya Abraham dari wanita lain, kemudian dijadikan istri oleh Abraham (Kej 20:1-12)
Sementara mengawini anak ayahnya sendiri menurut Alkitab tidak dibenarkan karena masih termasuk asaudaranya sendiri, bahkan diancam Allah dnegan hukuman yang berat sebagai berikut :
Bila seorang laki-laki mengambul saudarnya perempuan anak ayahnya atau anak ibunya dan mereka bersetubuhn, maka itu suatu perbuatan sumbang, dan ia harus dilenyapkan di depan orang-orang sebangsanya, orang itu telah menyingkapkan aurat saudarnya perempuan mak ia harus menanggung kesalahnya sendir. (Imamat 20:17)
yakub anaknya Ishak, cucunya Abraham dan Sara (leluhurnya Yesus) juga bermasalah. Diceritakan dalam Alkitab bahwa Yakub ounya empat istri dan selir (Lea, Rahel, Bilha dan Zilpa) Yakub kawin dengan Rahel kakaknya Lea. Tapi pada waktu malam penganten, yang tidur dengan Yakub adalah Lea, bukannya Rahel. (Kej 29:16-28). Ini membuktikan bahwa Yakub tidak mnikah dengan Lea, tapi Lea tetap jadi istri Yakub sampai mereka punya banyak anak.
Demikian juga anaknya Yakub yang pertama Ruben, ketika bapaknya tidak berada di temapat, Ruben tidur dengan istsri bapaknya yaitu Bilha (Kej 35:22a).
Lebih-lebih lagi anaknya Yakub yang keempat yang bernama Yehuda. Diceritakan dalam Alkitab bahwa Yehuda mengahmili menantunya sendiri yang bernamaTamar. Bahkan hasil hubungan zinah antara menantu dan mertua, melahirkan  dua anak kembar yang bernama Perez dan Zerah. (Kej 38:1-30).
Juga Daud, termasuk di dalam deretan silsilah keturunan leluhur Yesus, ternyata, Daud adalah seorang pezina dan pembunuh atau orang yang bermoral bejat. Dilukiskan Daud menghamili seorang wanita cantik Batsyeba, istri bawahannya sendiri Uria. Setelah istri bawahannya dihamili, suami disuruh Daud tempatkan di medan perang yang paling dasyat biar dia mati terbunuh. Ini semua direncanakan oleh Daud agar s upaya Batsyeba manjadi istrinya Daud (2 Sam 11:2-17)
Sungguh Daud dilukiskan sebagai orang yang tidak bermoral padahal beliau adalah seorang nabi-Nya.
Skandal daud dengan istri bawahannya Batsyeba, mengahsilkan seorang anak yang bernama Salomo (Sulaiman). Ini berarti bahwa Salom (Sualaiman) berarti anak haram dari hasil selingkuh Daud dengan Batsyeba. Naudzu bilaahi mindzalik!
Ternyata Salomo (sulaiman) juga diceritakan di dalam Alkitab bahwa dia punya 700 orang istri dari kalangan bangsawan dan 300 orang gundik. (1 Raj 11:3)
Ia (Salomo) mempunyai tujuh  ratus istri dari kaum istri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik, istri-istrionya itu menarik hatinya dari pada Tuhan. (1 raja-Raja 11:3)
Ternyata di dalam Alkitab orang-orang yang bermasalah seperti Daud, Abraham, Ishak, Yakub dan anak-anaknya seperti Yehuda dan saudara-saudarnya serta Tamar dan anak haramnya bernama Perez dan Zerah, juga Salomo dan lain-lain sampai kepada Yusuf suami Maria, dimasukkan menjdai orang-orang terhormat sebagai leluhurnya Yesus (Mat 1:1-16)
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak meperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan asaudara-saudaranya, Yehuda memprankkan Perez dan Zerah dari Tamar, Perez memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram, Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, Salmon memperanakkan Boas Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dariistri Uria, Salomo memperanakkan Rehabeam,  Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa, Asa memperanakkan  Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia, Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia, Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia, Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara pada waktu pembuangan ke Babel. Sesudah penmbuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel, Zxerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim memperanakkan Azor, Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud, Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. (Matius 1:1-16)
Sangat naif sekali pezinah seperti Yehuda dan Tamar yang melahirkan dua anak Perez dan Zerah dijadikan orang-orang yang menduduki tempat terhormat dalam silsilah Ysesus Kristus. Ini berarti bahwa anak-anak Perez dan Zerah pun termasuk anak-anak keturunan dari anak-anak Haram, termasuk Yusuf suami Maria yang kemudian melahirkan Yesus Kristus. (Matius 1:1-16)
Ironis sekali, justru menurut Alkitab itu sendiri, semua laluhur-leluhur Yesus termasuk orang-orang pezinah, sementara leluhur-leluhur Nabi Muhammad Saw, tidak satupun berasal dari keturunan  pezinah. Dan leluhur nabi Muhammad di dalam Alkitab itu sendiri memberikan kesaksian semua-nya diberkati dan diridhoi oleh Allah.
Kalau begitu berarti semua tuduhan miring terhadap leluhur nabi Muhammad Saw, tidak berasalan dan tidak cacat. Justru sebaliknya menurut Alkitab, justru leluhur-leluhur Yesuslah yang bermasalah.

Penutup

 Buku ini nilainya tidak seberapa dan mungkin dianggap biasa-biasa saja. Tetapi jika kita baca secara teliti dan dipahami dengan baik Insya Allah menjadi begitu berharga bagi kita umat Islam umumnya dan bangsa Arab khususnya. Opini buruk yang rautsan telah teropini di kalangan umat Kristiani dan Umat beragama lain tentang leluhur Nabi Muhammad  yaitu Ismail dan ibunya Siti Hajar, insya Allah akan sirna jika mereka membaca dan memahami isi buku ini dengan jujur.
Seandainya buku kecil ini, diperbanyak dan diterjemahkan dalam berbagai bahasa, kemudian disebarluaskan ke seluruh dunia, insya Allah kekeliaruan pandangan terhadap agama Islam yang di bawah oleh Nabi Muhammad Saw, akan sirna seketika, bahkan tidak mungkin mereka akan beralih dan mau menerima Islam sebagai satu-satunya agama yang benar.
Semoga saja ada donatur yang peduli dan mau menterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan disebarkan ke seluruh dunia, demi untuk Islam.
Komentar pembaca akan isi buku ini, insya Allah dimuat pada edisi berikutnya.
Wassalam.