zwani.com
apa kabar kamu hari ini
salam hangat buat faithfredoom.org semoga bermanfaat bagi anda dan untuk non muslim ma’af bila ada kata-kata kurang berkenan Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu semoga allah swt membuka mata hati faithfreedom terhadap islam.
Image by Anime Myspace Comments
MyNiceProfile.com

Sabtu, 09 Oktober 2010

KRISTEN SEHARUSNYA MALU

Kaum kristen selalu mempersoalkan perkawinan Nabi Muhammad dengan Ummul Mukminin Sayyidatina Aisyah. Dengan alasan masih dibawah umur dan dinamakan dengan istilah “perkawinan dini”. Padahal itu adalah sejarah yang mungkin benar dan mungkin salah dalam pengriwayatan usia ‘Ummul Mukminin Sayyidatina Aisyah. Kalau pun memang dikatakan usia ‘Ummul Mukminin Sayyidatina Aisyah baru 6 atau 8 tahun, maka tentu tidak ada hukum yang melarang kecuali hukum yang dibuat-buat oleh kafir itu.
Maka bila mereka (kristen) berkata bahwa dalam usia sebegitu seorang wanita masih memerlukan pendidikan, maka tanyakan kepada mereka siapakah pendidik yang lebih hebat dari suami ‘Ummul Mukminin Sayyidatina Aisyah? Dan tanyakan kepada mereka mana lebih pintar ‘Ummul Mukminin Sayyidatina Aisyah dari pada wanita-wanita karir sekarang ini?
  1. Monsignor Luiz Marquez Barbosa, seorang pendeta di Brazil yang berusia 83 tahun, terbukti melakukan pencabulan terhadap sejumlah anak laki-laki. Diketahui bahwa korban pencabulan yang paling muda berusia 12 tahun. Stasiun televisi Globo TV menyiarkan statement seorang hakim bernama Romulo Vasconcelos yang memerintahkan agar Barbosa segera ditahan agar ia tidak kabur ke luar negeri. Tanggal 18 April 2010, polisi sudah menangkap pastur tersebut. (www.detiknews.com)
  2. Romo Marcial Maciel, pendiri kongregasi Legiun Kristen, terbukti melakukan penganiayaan seksual pada tahun 2006 di Meksiko. Paus Benediktus memintanya menghabiskan sisa hidupnya untuk bertobat. Roma Marcial Maciel wafat tahun 2008. (www.detiknews.com)
  3. Uskup Raymond Lahey didakwa terlibat kasus pornografi anak pada bulan Oktober 2008. Padahal ia adalah pengawas penyaluran dana sebesar US$ 12 juta untuk korban pelecehan seksual. (http://www.voa-islam.com)
  4. John Geogon, seorang mantan pendeta di Boston, telah melakukan pelecehan seks terhadap sekitar 100 orang selama kurun waktu 20 tahun. (http://ahmadzain.wordpress.com)
  5. Tanggal 18 Januari 2001, pendeta Jesse Jackson mengakui di depan publik bahwa ia punya anak di luar nikah dan telah berselingkuh sejak tahun 1998. Padahal ia adalah tokoh spiritual masyarakat Amerika, politikus dan pejuang hak asasi manusia. (http://ahmadzain.wordpress.com)
  6. Kurt Krenn, seorang uskup di Austria, terlibat skandal seks yang melibatan pendeta dan calon pendeta di sebuah seminari di Austria. (http://ahmadzain.wordpress.com)
  7. Pendeta Jimmy Swaggart (pendeta terkenal yang pernah berdebat dengan ahli kristologi Sheikh Ahmed Deedat) terlibat skandal seks dengan seorang pelacur. Ia mengakuinya pada saat interview di salah satu stasiun TV di Amerika Serikat. Ironisnya, ia adalah sosok yang seringkali memburukkan citra Islam terutama masalah poligami. Bahkan pada event debat bertajuk “Is Jesus God?”, Jimmy Sawaggart berkata: “Mr. Deedat teased my wife that Islam allows men to have up to 4 wives, but I said Christianity only allows one,” yang artinya Tuan Deedat menggoda istri saya bahwa Islam membolehkan laki-laki mengawini 4 istri, tapi saya berkata bahwa Kristen hanya membolehkan satu saja (selesai terjemahan). Pendeta Jimmy Swaggart diketahui telah terlibat skandal seks dua kali yaitu pada tanggal 21 February 1988 dan 11 Oktober 1991. Sumber: http://ahmadzain.wordpress.com
    www.kajianislam.net
    http://faithfreedom.myforumportal.com
  8. Tahun 1992, seorang pendeta bernama James R. Potter diketahui telah melakukan pelecehan seksual terhadap sekitar 100 anak-anak. Ini dikabarkan terjadi di Massachusets. (http://ahmadzain.wordpress.com)
  9. Terry Hornbuckle, pendiri Agape Christian Fellowship, dihukum 15 tahun penjara karena bersalah mencabuli tiga perempuan. (http://artikelislami.wordpress.com)
  10. Larry Nuell Neathery yang mantan pendeta di Gereja Baptis Westside Victory dipenjara karena terlibat kekerasan seksual terhadap lima anak laki-laki. (http://artikelislami.wordpress.com)
  11. Edgardo Storni, seorang uskup agung dari Argentina, mundur dari jabatannya setelah terlibat pelecehan terhadap sekitar 47 seminaris muda. (http://artikelislami.wordpress.com)
  12. Uskup Fransziskus Eisenbach dari Jerman mengundurkan diri tanggal 16 April 2002 setelah seorang profesor wanita melaporkan bahwa ia telah mengalami pelecehan seksual oleh sang uskup tersebut. (http://artikelislami.wordpress.com)
  13. Uskup Anthony O’Connell mengakui ia telah melakukan pelecehan seks terhadap remaja putra. Ia mengundurkan diri tanggal 8 Maret 2002. (http://artikelislami.wordpress.com)
  14. Kardinal Hans Herman Groer dipaksa pensiun di bulan April 2005 terkait dugaan pelecehan seksual terhadap banyak siswa SMA Katolik pria pada tahun 1970an. Pemaksaan pensiun ini dilakukan oleh Vatikan. (http://artikelislami.wordpress.com)
  15. Di Sumatera Utara, seorang pendeta bernama Laguboti dilaporkan ke polisi karena memperkosa 19 mahasiswi Biblevro, Tarutung-Sumatera Utara. Ini terjadi tanggal 28 Januari 2010. (www.fiqhislam.com)
Ada enam belas data pelecehan seksual yang telah dilakukan oleh para pelayan Tuhan yang diantaranya adalah pendeta terkenal. Jangan dianggap bahwa enam belas data yang berhasil dihimpun itu sudah cukup, kami yakin masih banyak lagi kasus serupa di luar sana. Contoh-contoh di atas adalah kasus yang merujuk kepada pelaku secara personal saja. Lihatlah data lain yang berhubungan dengan tindak asusila ini:
1.    10.667 orang menuntut keadilan terhadap 4.392 pastor dari jumlah keseluruhan 109.694 pastor di Amerika Serikat. Lebih dari empat ribu pastor itu dituduh melakukan pelecehan seksual selama kurun waktu 1950-2002. Kasus ini tak semuanya disidang karena sebagian besar pelakunya (pastor-pastor) sudah wafat. Data ini diperoleh bulan Februari 2004.
2.    Terkuaklah foto-foto sejumlah pastor yang mencium dan meraba-raba tubuh peserta seminari –sekolah kependetaan– di Diosis Santo Poelten. Ini terjadi pada bulan Juli 2004 di Austria.
3.    Paus Benediktus menyatakan permintaaan maafnya atas pelecehan seksual yang dilakukan oleh sejumlah penginjil di sana. “Itu perbuatan setan,” kata Paus ikut mengutuk pelecehan seks itu saat berkunjung ke Australia itu. “Pelakunya harus mendapat hukuman!” Alhasil sejumlah 107 pelaku dihukum terkait pelecehan seks di sana. Data ini diperoleh bulan Juli 2008 di Australia.
4.    Lebih dari 300 korban pelecehan seksual telah melaporkan dalam beberapa pekan ini setelah media melaporkan tiga pastor dari Ordo Salesian melakukan pelecehan seksual beberapa dasawarsa lalu di sebuah pondokan Katolik di sana. Ini terjadi di bulan Maret 2010 di Belanda. (Keseluruhan data nomor 1-4 diperoleh dari http://voa-islam.com)
Sebenarnya, skandal seksual dari para pendeta-pendeta tak bermoral ini bukanlah hal baru. Tragedi seperti ini telah berlangsung sejak lama.
1.    Yohannes XII menjalankan tugas kependetaannya pada periode 955-964. Dia mengemban misinya pada saat berusia enam belas tahun. Ia adalah seorang biseksual (tertarik kepada laki-laki dan wanita).
2.    Alexander II menjalani masa kepausan pada periode 1061-1073. Dia tidak memberi sanksi tegas terhadap seorang pendeta yang tertangkap basah bermain seks dengan ayahnya sendiri pada tahun 1064. Pada tahun 1066 dia mengampuni seorang pendeta yang bercinta dengan ibunya.
3.    Klemens V seorang paus selama periode 1305-1314 yang pergi meninggalkan Italia. Paus ini dikenal sebagai pezina dan orang yang memelihara pelacur. Istananya dalam setahun menghabiskan uang senilai 30.000 poundsterling untuk makanan dan anggur. Dia mati diracun oleh seorang rahib saat perayaan misa.
4.    Julius II adalah seorang paus pada periode 1503-1513. Tercatat dia pernah melakukan tindak penyuapan untuk mendapatkan suatu jabatan. Dia pun terkenal sebagai sosok yang menyukai seks, makanan, dan minuman keras. Pada tanggal 2 Juli 1510, Julius pernah menyatakan dukungan terhadap pembangunan tempat pelacuran. Bahkan dia pernah memperkosa seorang pemuda Jerman. Kaisar pada saat itu, Maximilian, berkata: “Julius adalah paus pemabuk dan nakal.”
5.    Giovanni de Medici adalah seorang paus periode 1513-1521. Ketika terpilih menjadi seorang paus, ia berkata: “Tuhan memberi kita kepausan. Ayo kita nikmati.” Catholic Encyclopedia menyebut bahwa ia menganggap istana kepausan sebagai tempat hiburan. Joseph Mc Cabe berkata tentang Giovanni: “Orang yang kasar, sinis, tidak karuan, dan mungkin kecanduan homoseks di Vatikan.” Ya!!! Catatan-catatan kontemporer menyebutnya sebagai “pecinta bocah.”
6.    Allesandro Farnese seorang paus periode 1534-1549 yang moralnya tidak jauh berbeda. Dia terkenal senang menyimpan perempuan-perempuan cantik dan ia mendapat julukan “Paus Rok Dalam.” Mungkin maksudnya adalah pakaian dalam wanita karena hal ini selaras dengan tingkah lakunya itu. Ketika di terpilihmenjadi seorang paus, dia membuat koin mas baru sebagai mata uang. Di salah satu sisi koin itu terdapat gambar Ganymede telanjang yang sedang menyiram bunga bakung. Ganymede adalah kekasih Jupiter dalam mitos Yunani.
7.    Julius III adalah paus periode 1550-1555. Dia nampaknya memiliki kelainan seksual tidak menyukai wanita. Dua orang anak haramnya dijadikan kekasih olehnya, mereka adalah Bertuccino dan Innocente. Selain itu, banyak para anak-anak remaja ganteng yang ia angkat menjadi cardinal. Dikatakan bahwa mereka dijadikan obyek sodomi oleh Julius III. Puisi terkenal saat itu yan berjudul “In Praise of Sodomy” (Pujian Untuk Sodomi) adalah puisi yang ditujukan kepadanya.
8.    Pada tahun 1633 di Perancis, seorang pendeta bernama Urbain Grandier pernah membujuk biarawatinya untuk menyembah iblis. Dia juga pernah mengadakan pesta seks dengan para biarawatinya di gerejanya sendiri dengan mengatasnamakan Dewa Persia Asmodeus. (Semua data dinukil dari buku Sex Lives of Popes karya Nigel Cawthorne)
Demikianlah kehidupan tak bermoral para pendeta Kristen.